Suara.com - Pernahkah kamu merasa keluar suatu bunyi dari vagina atau miss v saat berhubungan seks? Kondisi itu bisa jadi dikenal dengan queefing, atau vagina kentut.
Queefing adalah saat udara terperangkap di dalam vagina. Setelah udara terperangkap, akhirnya akan dilepaskan dari vagina dan dapat menyebabkan suara yang mirip dengan perut kembung biasa dari rektum.
Lantas, perlukah kita khawatir saat mengalami queefing atau vagina kentut?

Ini biasanya merupakan kejadian normal, dan jarang merupakan tanda masalah kesehatan yang serius. Namun, hal itu bisa saja merupakan kejadian yang berlalu begitu saja, atau mungkin merupakan gejala dari kondisi medis yang perlu diobati.
Penyebab vagina kentut
Ada beberapa hal berbeda yang dapat menyebabkan vagina kentut. Penting untuk mengetahui penyebab yang berbeda, karena beberapa perlu ditangani oleh seorang profesional medis. Beberapa penyebab tersebut antara lain ialah aktivitas seksual. Ini merupakan penyebab umum kentut vagina.
Gerakan penis keluar masuk vagina terkadang dapat menyebabkan udara masuk dan kemudian terperangkap. Saat otot tegang karena orgasme atau saat penis diangkat, maka gas akan keluar. Ini dapat menyebabkan kebisingan dan terasa seperti gelembung.
Seks oral juga dapat menyebabkan udara masuk ke dalam vagina. Beberapa bentuk seks kasar dapat menyebabkan vagina kentut, tetapi juga dapat menyebabkan pneumoperitoneum spontan, yaitu saat udara menumpuk dan terperangkap di bawah diafragma. Ini dapat menyebabkan nyeri dada atau perut bagian atas.
Meski vagina kentut bukan salah satu gejala utama disfungsi dasar panggul, studi telah menunjukkan bahwa kebisingan vagina, mirip dengan kentut biasa, bisa jadi akibatnya.
Baca Juga: 7 Bau Miss V Paling Sering Muncul Pada Perempuan, Mana Harus Dicurigai?
Tidak banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk mencegah vagina kentut. Ini biasanya merupakan gejala dari kondisi lain atau kejadian alami selama aktivitas seksual. Namun, ada perawatan dan prosedur pembedahan yang dapat memperbaiki penyebabnya. Bahkan pada kentut vagina yang terjadi akibat aktivitas seksual, mungkin ada pilihan perawatan non-bedah yang dapat membantu menghentikannya.