Melansir situs Kementerian Agama (Kemenag), satu suro ditetapkan berdasarkan perhitungan tahun pertama yang diawali Rabu Wage atau Aboge. Kata Suro diambil dari Tahun Saka, di kalender Jawa.
Hari yang dianggap sakral yang turun temurun digelar ini bakal diisi dengan kegiatan tradisi suro, berupa saling mengirimkan makanan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan selama sebulan penuh.
Selain itu, pada satu suro, masyarakat suku Jawa khususnya yang beragama Buddha seperti di Desa Prigi, Demak, Jawa Tengah bakal melakukan tradisi punggahan pada saat bulan purnama, bersembayang di Vihara dengan membawa ketan, pasung, apem, pisang, dan tumpeng.