Suara.com - Banyak cara dilakukan untuk mencegah kehamilan saat berhubungan seks. Salah satu metode atau cara yang kerap digunakan ialah mencabut Mr P dari Miss V sebelum sperma keluar.
Metode ini kerap disebut dengan the pull-out method. Menurut data sekitar satu dari lima orang yang mengandalkan metode pull-out hamil. Penting untuk diingat bahwa cara itu juga tidak membantu melindungi terhadap IMS seperti kondom.
Pertanyaannya kemudian, apakah mencabut Mr P dari Miss V sebelum sperma keluar bisa cegah kehamilan? Dilansir dari Cleveland Clinic, Selama ejakulasi, sperma dikeluarkan dari penis dalam cairan yang disebut air mani. Metode pull-out juga disebut coitus interruptus atau metode penarikan.

Metode ini jelas kurang efektif dibandingkan jenis kontrasepsi lain (IUD, pil KB, kondom, dll.). Itu tidak menawarkan perlindungan dari infeksi menular seksual (IMS) seperti kondom.
Tetap saja, metode pull-out lebih baik daripada tidak ada KB jika ingin berhubungan seks, tetapi kamu ingin memperkecil kemungkinan hamil.
Bagaimana cara kerja metode pull-out?
Sperma pasangan harus melakukan perjalanan dari miss v ke saluran tuba agar bisa hamil. Pembuahan terjadi di saluran tuba.
Dengan metode pull-out, penis pasangan berada di dalam vagina kamu sampai sebelum ejakulasi. Pasangan kamu menarik penisnya sehingga air mani tetap berada di luar tubuh kamu.
Tujuannya adalah untuk mencegah sperma mencapai saluran vagina kamu sehingga sperma tidak dapat melakukan perjalanan ke saluran tuba kamu.
Baca Juga: 7 Bentuk Penis, Kayak Palu hingga Mentimun
Seberapa efektifkah metode penarikan?