Beda Malam 1 Suro vs 1 Satu Muharram: Doa, Tradisi dan Ibadahnya

Rabu, 12 Juli 2023 | 18:30 WIB
Beda Malam 1 Suro vs 1 Satu Muharram: Doa, Tradisi dan Ibadahnya
Ilustrasi malam 1 suro - mitos dan larangan malam 1 suro (Instagram/pariwisatasolo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peringatan malam satu suro sudah jadi tradisi masyarakat Indonesia, khususnya suku Jawa. Pertanyaanya, apa beda 1 suro dengan 1 Muharram saat tahun baru islam?

Menurut kalender Jawa, tahun baru Jawa atau 1 suro 2023 jatuh pada Rabu malam tanggal 19 Juli mendatang. Sedangkan menurut kalender islam 1 Muharram 1445 Hijriah, juga jatuh di hari yang sama yaitu 19 Juli 2023 atau Rabu malam.

Meski jatuh di hari yang sama, melansir situs Kementerian Agama (Kemenag), Rabu (12/7/2023), malam satu suro berbeda dengan peringatan tahun baru islam atau 1 Muharram 1445 Hijriah.

Ini karena tanggal 1 suro ditetapkan berdasarkan perhitungan tahun pertama yang diawali Rabu Wage atau Aboge. Kata Suro diambil dari Tahun Saka, di kalender Jawa.

Baca Juga: Tanggal 1 Muharram Boleh Puasa atau Tidak? Simak Hukum dan Keutamaannya

Penjamasan pusaka berusia 700 tahun jelang peringatan satu Suro di Desa Sidomulyo Cepiring Kendal. [Ayosemarang.com]
Penjamasan pusaka berusia 700 tahun jelang peringatan satu Suro di Desa Sidomulyo Cepiring Kendal. [Ayosemarang.com]

Hari yang dianggap sakral yang turun temurun digelar ini bakal diisi dengan kegiatan tradisi suro, berupa saling mengirimkan makanan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan selama sebulan penuh.

Selain itu, pada 1 suro, masyarakat suku Jawa khususnya yang beragama Buddha seperti di Desa Prigi, Demak, Jawa Tengah bakal melakukan tradisi punggahan pada saat bulan purnama, bersembayang di Vihara dengan membawa ketan, pasung, apem, pisang, dan tumpeng.

Selanjutnya, mereka akan puasa sampai malam pangkareman. Pangkareman adalah hari tenggang sebelum memasuki 1 (satu) Suro. Pada masa pangkareman ini umat Buddha tidak melakukan aktivitas atau pekerjaan rutin. Mereka mengganti aktivitas rutinnya dengan pengendalian diri dan ibadah.

Tapi tradisi suro ini berbeda dengan peringatan 1 Muharram, yang didasarkan pada kalender Hijriah bukan tahun Saka. 1 Muharram ditetapkan setelah matahari di hari terakhir bulan Dzulhijjah tenggelam, sehingga malam itulah yang disebut sebagai tahun baru islam.

Umumnya tahun baru islam juga dirayakan dengan memanjatkan bacaan alquran, shalawat, salat, dan doa menyambut tahun baru Hijriah yang dilakukan setelah salat magrib atau usai salat isya dilakukan.

Baca Juga: 35 Gambar Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2023 Terbaru dengan Desain Keren, Bagikan ke Medsosmu!

Adapun doa yang dipanjatkan umat islam sebaiknya dilakukan sebelum magrib pada akhir tahun baru Islam antara 29 atau 30 Dzulhijjah, seperti sebagai berikut:

"Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhoi di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah,".

Sedangkan doa awal tahun baru islam dibaca setelah maghrib pada 1 Muharram. Doa ini dibaca sebanyak 3 kali menyambut tahun baru, dengan harapan pembacanya dapat anugerah dan kemurahan Allah SWT. Adapun doanya sebagai berikut:

"Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karuniaMu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan,".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI