Suara.com - Pengantin baru Denny Caknan dan Bella Bonita kian berani menunjukan kemesraan mereka di media sosial. Pasangan yang menikah pada Jumat (7/7/2023) lalu itu juga terlihat selalu pergi berdua. Ketika harus berpisah sejenak, keduanya rupanya saling mencium tangan.
Momen itu dibagikan dalam Instagram story Denny Caknan. Dari video berdurasi singkat itu terlihat kalau pasangan itu sedang berada di dalam mobil menuju suatu tempat. Tetapi, rupanya Denny Caknan harus pergi meninggalkan istrinya.
"Dadah," kata Denny Caknan sambil mengelus punggung istrinya.
"Dadah hati-hati," jawab Bella Bonita.
Baca Juga: Happy Asmara Curcol di Pengajian Gus Iqdam, Singgung Soal Ingin Menikah Tapi Belum Ketemu Jodoh
Denny Caknan kemudian menjulurkan tangan kanannya dan disambut oleh sang istri yang kemudian melakukan menyalami suaminya. Bella Bonita mulanya mencium punggung tangan suaminya, kemudian menempelkan ke kedua pipinya, kening, lalu kembali mencium tangan Denny Caknan.
Setelah itu, Denny Caknan juga turut mencium punggung tangan istrinya.
Mencium tangan saat bersalaman memang telah jadi salah satu bentuk penghormatan dalam tradisi masyarakat Indonesia. Hal itu biasanya dilakukan oleh anak kepada orang tuanya, istri kepada suaminya, murid kepada gurunya, santri kepada kiainya, hingga anak muda kepada orang yang lebih tua.
Dalam ajaran Islam sendiri, mencium tangan sebenarnya bukan bukan hal yang wajib dilakukan. Bahkan terdapat sejumlah perbedaan dari berbagai ulama tentang salam dengan mencium tangan tersebut.
Dikutip dari NU Online, ulama mazhab Hanafi dan Hanbali berpendapat kalau hukum mencium tangan orang lain berupa mubah. Ulama mazhab Syafi’i menganggapnya sunnah. Sedangkan ulama mazhab Maliki berpendapat itu makruh, jika tujuannya untuk kesombongan. Tetapi, jika tujuannya untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan didasari agama, ilmu, atau kemuliaan pemilik tangan, maka hukumnya mubah.
Baca Juga: Denny Caknan Ngaku Sudah 16 Kali Keramas Usai Nikahi Bella Bonita, Syarat Wajib Mandi Junub?
Adapun asumsi sebagian orang bahwa mencium tangan merupakan bentuk kepatuhan dan ketundukan mutlak kepada orang yang dicium adalah kurang tepat. Mencium tangan lebih tepat diartikan sebagai penghormatan kepada orang yang dicium, atas dasar ilmu dan kemuliaan yang Allah titipkan kepadanya.
Karena itu, para sahabat dahulu terbiasa mencium tangan Nabi Muhammad sebagaimana diceritakan dalam hadis riwayat Usamah bin Syarik:
"Kami menuju (bertemu) Nabi shallallahu a’laihi wasallam, lalu kami mencium tangannya,".
Adapun cara mencium tangan yang dianjurkan dengan memegang telapak tangan orang tersebut kemudian mencium bagian punggung tangan menggunakan mulut atau hidung, bukan pipi maupun kening.