Suara.com - Jarang yang tahu Indonesia punya event tahunan Festival Crossborder Skouw 2023, yang digelar di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini untuk meningkatkan kegiatan pariwisata, yang kerap dianggap sebagai wilayah tertinggal.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan festival yang digelar untuk ketigakalinya ini dibuat untuk mencapai target 8,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di wilayah Timur Indonesia. Ditambah agar hubungan Indonesia dengan negara tetangga, Papua Nugini bisa terjalin baik.
Acara ini digelar di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) RI-PNG di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua. PLBN Skouw merupakan kepanjangan tangan program Nawa Cita yang diinisiasi Presiden Jokowi untuk memajukan daerah perbatasan Indonesia.
"Ini adalah gelaran ketiga Festival Crossborder Skouw dan ini adalah bagian dari kita mempererat persaudaraan, menggerakkan ekonomi, dan mencapai cita cita bersama untuk bangkit dari pandemi," ujar Menparekraf Sandiaga yang
mengikuti ajang lari 5 kilometer di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (11/7/2023).
Baca Juga: Momen Unik saat Event JKT48 Summer Festival, Fans Iringi dengan Takbiran
Ajang lari ini disebut sebagai fun run bersama komunitas Lelarian Sana Sini, yang membuat pesertanya bisa bebas berlari melintasi 2 negara di saat bersamaan, sehingga menghasilkan perasaan bangga dan sensasi tersendiri.
Tidak hanya ajang lari, di festival ini juga digelar berbagai kegiatan menarik, seperti musik, olahraga dan UMKM. Khusus acara musik menampilkan aksi panggung musisi lokal seperti Epo D'Fenomeno, MAC, Dave Solution dan Blager.
Eits, tapi jangan berpikir di acara festival seperti ini harga makanan dan minuman (FnB) yang disajikan akan melambung tinggi, tidak loh. Ini karena rerata dari 32 booth UMKM lokal fashion, souvenir hingga F&B yang didominasi coffee shop dengan barista lokal dibandrol dengan harga Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu. Kopi yang disajikan juga beragam dari mulai siap seduh, hingga masih dalam bentuk biji kopi.
Total ada sekitar 100 tenaga kerja lokal yang dilibatkan yakni 60 tenaga kontruksi dan 40 tenaga kebersihan, serta 110 artis dan pendukung acara terdiri dari 66 musisi, 45 marching band crew dan 10 dance crew.
Menparekraf Sandiaga Uno menegaskan acara seperti Festival Crossborder Skouw ini memiliki efek yang sangat luas, dari mulai membuka lapangan pekerjaan hingga memberdayakan pengusaha lokal alias UMKM masyarakat sekitar.
Baca Juga: Festival Indonesia Pesta Anak Bangsa Dukung UMKM Hadirkan Produk Lokal Berkualitas
"Memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk terlibat, memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk terlibat mempromosikan kearifan lokal, dan meberikan pengakuan serta apresiasi terhadap warisan budaya lokal yang mengingkatkan rasa bangga dan identitas Wonderful Indonesia," papar Menparekraf.
Data menunjukkan peningkatan ekonomi para pelaku UMKM memberikan dampak terhadap kebangkitan ekonomi secara luas serta mendorong terciptanya lapangan kerja. Terlebih saat ini, kontribusi ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dengan nilai sebesar 7,35%.
"Data dari Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021/2022 menyebutkan bahwa tiga sub-sektor ekonomi kreatif penyumbang terbesar struktur PDB dan ekspor yakni kuliner (39%), fesyen (17%) dan kriya (14,9%)," jelasnya lagi.
Terakhir, Menparekraf Sandiaga berharap semakin banyak acara festival serupa di berbagai daerah, karena efek positifnya untuk masyarakat sekitar hingga menarik minat para wisatawan.