Salah Operasi Implan Mr P, Alat Kelamin Pria Ini Bengkok Kaya Gagang Sapu

Dinda Rachmawati Suara.Com
Senin, 10 Juli 2023 | 19:32 WIB
Salah Operasi Implan Mr P, Alat Kelamin Pria Ini Bengkok Kaya Gagang Sapu
Ilustrasi selangkangan, penis. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebanyakan pria ingin memiliki Mr P yang lebih panjang, lebih tebal, atau lebih estetis. Hal tersebut pada akhirnya membuat mereka mencari perawatan yang hasilnya justru menjadi bumerang yang membahayakan. 

Hal tersebut dialami seorang pria bernama Matt, yang menjalani operasi pembesaran Mr P untuk mendapatkan bentuk impiannya. Pasalnya saat itu, pria 46 tahun tersebut mengalami Mr P bengkok kiri. 

Matt mengira implan £12.500 atau Rp242 juta itu akan menjawab semua masalah genitalnya. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Veteran militer dari Utah, Amerika Serikat ini mengalami kerusakan 'menghancurkan' setelah prosedur yang ia lakukan pada September 2019.

Matt mengatakan kepada MailOnline bahwa dia justru merasa seperti ada 'pegangan sapu' yang ditanamkan ke Mr P miliknya. Pria yang tidak mau menyebutkan nama belakangnya, mengklaim pacarnya mengatakan Mr P terasa seperti pisau steak saat berhubungan seks.

Baca Juga: Seks Sampai Mentok Ramai Dibahas di Medsos, Apa Itu dan Bahaya Gak Sih Dampaknya?

Bahkan kata Matt prosedur ini membuat Mr P miliknya lebih 'cacat' dan membuatnya merasa seperti 'monster Frankenstein', dalam rasa sakit yang luar biasa dan tidak bisa kemana-mana.

"Rasanya seperti gagang sapu ditanamkan di dalam penis saya. Saya mondar-mandir di apartemen saya setiap malam dengan kesakitan," ujar dia.

Dia mengatakan bahwa setelah operasi, pembengkakan dan rasa sakitnya tidak hilang dan dia bisa merasakannya semakin parah setiap hari seiring berjalannya waktu.

Ilustrasi Mr P. (Shutterstock)
Ilustrasi Mr P. (Shutterstock)

Matt mengatakan pembengkakan menjadi sangat parah sehingga pacarnya, yang merupakan perawat terdaftar, terpaksa mengeluarkan 230ml cairan dari penisnya yang membesar.

Tapi, masalahnya tidak berakhir setelah implan hilang. Matt mengatakan jaringan parut telah terbentuk di atas Mr P nya sebagai akibat dari prosedur tersebut, menyempitkan aliran darah dan mencegahnya meregang dan mengembang selama ereksi. Itu juga membuatnya menderita.p

Baca Juga: Pria Wajib Tahu, Ereksi Tiba-tiba pada Mr P Bisa Terjadi Kapan Saja dan Bikin Malu! Apa Sih Penyebabnya?

Ini membuatnya 'terbang keliling dunia' untuk menemukan ahli bedah rekonstruktif yang dapat membantunya. Bahkan untuk memperbaiki kecacatan tersebut, Matt harus mengeluarkan lebih dari £250.000 atau Rp4,8 milyar dalam prosedur lebih lanjut untuk mendapatkan kembali 'kejantanannya'. 

Diceritakan jika Matt melepas perangkat Penuma lima bulan kemudian. Setelah cobaan yang mengerikan, Matt mengatakan penisnya sekarang sudah terlihat bagus dan dia mencapai tujuan aslinya untuk menghilangkan lekukan.

Apa itu Implan Penuma?

Opsi yang dipilih Matt yang disebut implan Penuma, adalah struktur silikon yang dimasukkan melalui pembedahan ke dalam Mr P, mirip dengan beberapa implan payudara.  

Implan Penuma dapat memiliki efek samping yang berbahaya, kata para ahli. Seorang ahli bedah memperingatkan mereka dapat menginfeksi dan membunuh kulit di sekitar Mr P.

Profesor Amr Raheem dari International Andrology mengatakan, dalam kasus infeksi yang parah, dapat terjadi nekrosis atau kematian kulit penis yang menutupi implan.

"Ini adalah komplikasi parah yang memerlukan perhatian segera dan kemungkinan pengangkatan implan untuk mengendalikan infeksi dan mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut," ucapnya.

Dia menambahkan bahwa mereka yang mencari Mr P yang lebih panjang dari implan, ironisnya, dapat mengalami nasib sebaliknya – tergantung bagaimana penyembuhannya.

Disebut retraksi, ini melihat jaringan di sekitar Mr P berkontraksi karena bekas luka selama proses penyembuhan dari sayatan.

Implan Penuma adalah satu-satunya operasi implan penis yang disetujui oleh FDA dan hanya tersedia di AS.

Pakar industri sendiri melihat ledakan operasi pembesaran penis pasca-pandemi yang mereka klaim terkait dengan peningkatan konsumsi pornografi dan kebijakan WFH yang memungkinkan pasien pulih dengan tenang di rumah.  

Ini tidak semua tentang ukuran. Beberapa pria, seperti Matt, hanya mencari penis yang lebih menyenangkan secara estetika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI