Pilu! Edwin van den Sar Alami Pendarahan Otak, Mungkinkah Sadar?

Minggu, 09 Juli 2023 | 14:23 WIB
Pilu! Edwin van den Sar Alami Pendarahan Otak, Mungkinkah Sadar?
Legenda Ajax dan Timnas Belanda, Edwin van der Sar. [FABRICE COFFRINI / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi mantan CEO Ajax Amsterdam, Edwin van der Sar, disebut telah membaik, meski masih memprihatinkan. Kondisi Van der Sar disebut sudah stabil, namun pihak keluarga belum bisa tenang karena kondisi eks kiper Manchester United dan Timnas Belanda itu masih memprihatinkan.

Sampai saat ini, Van der Sar masih harus mendapatkan perawatan intensif.

"Edwin van der Sar akan tetap dalam perawatan intensif untuk saat ini. Kondisinya stabil tapi masih memprihatinkan,” demikian pernyataan Ajax via Twitter, Minggu (9/7/2023).

Mantan kiper Manchester United, Edwin van der Sar. [EMMANUEL DUNAND / AFP]
Mantan kiper Manchester United, Edwin van der Sar. [EMMANUEL DUNAND / AFP]

Ajax membagikan informasi tersebut atas nama Annemarie van der Sar, istri Edwin. Sebelumnya, Van der Sar mengalami pendarahan otak pada 7 Juli lalu. Kejadianv itu terjadi ketika dia sedang berlibur di Kroasia.

Baca Juga: Legenda Belanda Edwin van der Sar Alami Pendarahan Otak, Kondisinya Masih Memprihatinkan

Pria berusia 52 tahun tersebut dilaporkan pingsan usai mengalami pendarahan otak dan segera dilarikan ke rumah sakit menggunakan helikopter medis.

Pendarahan otak terjadi akibat adanya pembuluh darah yang bocor di area kepala. Parah atau tidaknya kondisi pasien tergantung dari letak pendarahan yang terjadi. 

Dikutip dari Alodokter, perdarahan di otak bisa membuat tekanan intrakranial atau tekanan dalam tengkorak kepala jadi meningkat. Hal itu yang menyebabkan pasien pendarahan otak jadi pingsan, seperti yang terjadi pada Edwin va den Sar.

Selain itu, pendarahan otak juga memicu beragam keluhan lain, seperti kejang, kaku kuduk, nyeri kepala, mual muntah, kebingungan mental, kebas atau lumpuh alat gerak, gangguan kontrol buang air, dan sebagainya. 

Penanganan atas kondisi ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat dengan lebih dulu menstabilkan tanda-tanda vital, menurunkan tekanan intrakranial, mengontrol kondisi penyerta lainnya, sekaligus juga memperbaiki gejala klinis yang muncul. Pasien bisa jadi harus jalani operasi pelepasan tengkorak kepala mengangkat bekuan darah, menghentikan sumber perdarahan, sekaligus juga menurunkan tekanan intrakranial.

Baca Juga: Pentingnya Bersyukur dan Menikmati Setiap Apa yang Kita Makan

Usai dilakukan penanganan yang tepat, kemungkinan penderita untuk kembali sadar dan pulih kembali pun bisa berbeda-beda, tergantung dari kondisi kesehatan pasien.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI