Mertua Asmirandah Meninggal karena Kanker Buli-Buli, Apa Saja Gejalanya dan Bagaimana Mencegahnya?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 08 Juli 2023 | 21:15 WIB
Mertua Asmirandah Meninggal karena Kanker Buli-Buli, Apa Saja Gejalanya dan Bagaimana Mencegahnya?
Suasana pemakaman Ibunda Jonas Rivanno di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Sabtu (8/7/2023) [Suara.com/Rena Pangesti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mertua Asmirandah sekaligus ibunda Jonas Rivano dimakamkan hari ini, Sabtu (8/7/2023) di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, setelah meninggal dunia sehari sebelumnya.

Asmirandah tampak tegar mendampingi Jonas Rivano yang terlihat menyembunyikan kesedihan dengan menggunakan kacamata hitam. Diketahui, ibunda Jonas Rivano meninggal setelah terserang kanker kandung kemih atau kanker buli-buli.

Dari keterangan Jonas Rivanno, ibunya mengidap kanker buli-buli sejak 2008. Jika dihitung hingga sekarang, sudah 15 tahun lamanya ia berjuang. Dari situ, penyakitnya menyebar ke organ lain seperti ginjal, hati, dan paru-paru.

"Mama meninggal dunia karena kanker. Dirawatnya sudah dari awal 2023," kata Jonas Rivanno.

Baca Juga: Ibu Jonas Rivanno Meninggal, 15 Tahun Lawan Kanker Kandung Kemih

Kanker buli-buli merupakan bahasa lain dari kanker kandung kemih. Mengutip laman Alodokter, kanker kandung kemih terjadi ketika sel-sel di dalam kandung kemih mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali dan membentuk sel kanker. Jika tidak diobati, sel kanker dapat menyebar ke jaringan di sekitar kandung kemih atau organ lain yang lebih jauh, seperti hati, tulang, dan paru-paru.

Suasana pemakaman Ibunda Jonas Rivanno di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Sabtu (8/7/2023) [Suara.com/Rena Pangesti]
Suasana pemakaman Ibunda Jonas Rivanno di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Sabtu (8/7/2023) [Suara.com/Rena Pangesti]

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kandung kemih antara lain adalah jenis kelamin laki-laki, usia di atas 55 tahun, kebiasaan merokok, riwayat kanker baik pada diri sendiri maupun keluarga, terpapar bahan kimia tertentu, menjalani radioterapi atau kemoterapi, mengalami menopause terlalu awal, penggunaan kateter urine dalam jangka panjang, infeksi saluran kemih dan batu kandung kemih yang menahun, serta menderita skistosomiasis atau diabetes tipe 2.

Sementara itu laman Hello Sehat menjelaskan gejala umum kanker kandung kemih meliputi urine berdarah (hematuria), perubahan kebiasaan buang air kecil seperti sering buang air kecil, nyeri atau panas terbakar saat buang air kecil, desakan buang air kecil, sulit mengeluarkan urine, nyeri di sisi punggung, penurunan nafsu makan dan berat badan, kelemahan tubuh, kaki yang membengkak, dan nyeri tulang.

Meskipun tidak ada cara 100 persen mencegah kanker kandung kemih, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya, antara lain:

  1. Berhenti merokok: Merokok merupakan faktor risiko utama untuk kanker kandung kemih. Berhenti merokok dapat mengurangi risiko terkena kanker tersebut.
  2. Batasi paparan bahan kimia tertentu: Hindari paparan bahan kimia yang sering digunakan dalam industri seperti karet, kulit, percetakan, tekstil, dan cat, serta asap solar.
  3. Minum air putih yang cukup: Memperbanyak minum air putih dapat menjaga kandung kemih tetap sehat. Disarankan untuk minum setidaknya 8 gelas air per hari.
  4. Menjaga pola makan sehat: Perbanyak konsumsi buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan dalam menu makanan sehari-hari.

Penting untuk diingat bahwa jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki faktor risiko tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Kabar Duka dari Jonas Rivanno dan Asmirandah, Sang Ibunda Berpulang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI