Suara.com - Meski kondisi kesehatan David Ozora saat ini telah mengalami banyak kemajuan, ternyata korban penganiayaan Mario Dandy itu tak mengingat kejadian yang menimpa dirinya hingga harus menjalani perawatan sampai saat ini.
Hal tersebut diungkap oleh sang ayah, Jonathan Latumahina saat hadir di podcast Deddy Corbuzier beberapa waktu lalu. Menurut petinggi GP Ansor tersebut, putranya sempat curiga dengan perhatian yang didapatkannya dari publik selama ini.
Pada momen Lebaran, kata Jo, sapaan akrabnya, mereka sempat berjalan-jalan ke Bandung. Saat makan di sebuah restoran, banyak orang menyapanya, bahkan meminta foto bareng dengannya. Hal tersebut membuat dia bertanya-tanya tentang kejadian yang sebenarnya yang ia alami.
"Kan orang "David, cepet sembuh ya Vid, foto-foto. Dia tanya kan, kenapa sih sekarang orang banyak minta foto gitu. Saya jelaskan di situ," ujarnya seperti yang Suara.com kutip pada video di akun TikTok @kuswanim_, Kamis (6/7/2023).
Baca Juga: Hukuman Berat Lain Menanti Mario Dandy: Bohong di BAP dan Sengaja Bikin Nopol Palsu
Mendengar cerita sang ayah, David saat itu sempat menangis. Ia mengungkapkan kecurigaannya, meski sejak awal dirawat di rumah sakit, para perawat mengatakan jika dirinya mengalami kecelakaan di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
"Ya dia nangis awalnya, pas denger, "saya sudah curiga, saya pasti kenapa-kenapa karena dari awal saya tanya perawat-perawat Mayapada selalu dijawab kamu kecelakaan di deket PIM"," tambah Jonathan lagi.
Menurut dokter yang merawat David, hal tersebut memang akan terjadi, karena merupakan bagian dari defense mechanism otak yang menghapus kejadian traumatik yang dialami manusia.
"Hilang memang seperti itu ternyata, saya sudah tanya ke dokter Tatang, jadi otak itu punya defense mechanism, istilahnya amnesia apa gitu. Menghapus saat kejadian tersebut," ujarnya lagi.
Dikutip dari Very Well Mind, defense mechanism adalah respons bawah sadar yang melindungi orang dari perasaan cemas, hal yang mengancam self-esteem, dan hal-hal yang tidak ingin dipikirkan atau dihadapi.
Medical News Today menulis bahwa seseorang tidak akan menyadari jika otaknya sedang melakukan mekanisme ini.
Meski hanya bagian tersebut yang hilang dari otak David, namun saat ini memori sang putra kata Jonathan juga cukup pendek. Sehingga ia harus memberitahu beberapa hal secara terus menerus, agar sang putra tidak lagi lupa terhadap suatu momen yang terjadi dalam hidupnya.
"Sama beberapa hal random ya, dia belum bisa bertahan pada memori. Ini inget nanti lupa lagi. Kaya misalnya dia didatengin lawyer, dia inget nobrol dan lain-lain. Besoknya ketika ditanya, kemarin yang ke sini siapa? (dia bertanya) siapa ya," pungkasnya.