Suara.com - Nikita Willy mengaku jadi lebih banyak pikiran pasca menikah dan punya anak. Kondisi itu terkadang membuatnya bengong tiba-tiba padahal sedang di tengah pembicaraan bersama orang lain.
Istri pengusaha Indra Priawan itu tidak memungkiri kalau dirinya mengalami sindrom brain fog. Secara sederhana, Nikita Willy mengatakan sering mengalami loading saat berpikir.
"Kayak kalau Kak Denny ngomong, aku kadang-kadang suka bengong 'eeeee' gitu lho. Banyak banget yang harus dipikirin," kata Nikita Willy saat jadi bintang tamu di kanal YouTube Denny Sumargo, dikutip Minggu (2/7/2023).
Artis 29 tahun itu merasa lantaran bertambahnya hal yang harus diurus menjadi salah satu pemicunya alami brain fog.
"Biasanya cuma pikirin A dan B, sekarang banyak. A sampai Z gitu. Jadi aku suka heboh sendiri, mikir ini sudah belum? Itu udah belum?" ujarnya.
Komdisi brain fog atau kabut otak bukan termasuk diagnosis medis. Melainkan sekadar istilah biasa bagi orang awam yang digunakan untuk menggambarkan gejala kognitif, kata asisten profesor neurologi di Fakultas Kedokteran Universitas Colorado di Denver Danielle Wilhour, MD.
Kondisi itu dapat muncul karena berbagai alasan, termasuk stres, kurang tidur, kurang nutrisi, dan banyak lagi. Terkadang kabut otak mungkin merupakan sinyal bahwa kesehatan dan kebugaran tubuh memerlukan perhatian lebih lanjut.
Meskipun banyak hal yang harus dipikirkan dan dilakukan, otak tetap perlu fokus lada satu hal tertentu. Berikut cara agar bisa fokus dan terhindar dari brain fog:
1. Istirahat
Baca Juga: Nikita Willy Mengaku Selalu Panggil Make Up Artis Tiap Datang ke Acara
Beri waktu untuk tubuh lakukan istirahat dan jeda bila harus melakukan banyak aktivitas dalam satu hari. Menurut ahli saraf di Cleveland Clinic Lou Ruvo Center for Brain Health di Las Vegas Shehroo Pudumjee, PhD, jeda sejenak di sela aktivitas harian lebih efektif daripada langsung menyelesaikan sekaligus baru istirahat panjang.
2. Konsumsi Makanan Anti Radang
Ada anggapan bahwa salah satu mekanisme yang menyebabkan kabut otak adalah peradangan. Oleh karena itu, direkomendasikan lakukan diet rendah peradangan, artinya batasi atau menghindari makanan olahan tinggi serta daging merah dan olahan. Perbanyak pola makan nabati yang mengutamakan biji-bijian utuh, buah-buahan, sayuran, dan lemak sehat.
3. Sering Bergerak
National Heart, Lung, and Blood Institute merekomendasikan 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu, untuk orang dewasa, tidak hanya untuk menjaga jantung dalam kondisi yang baik tetapi juga otak.
"Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak," kata Wilhour. Penelitian juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik memicu perubahan di otak, seperti peningkatan materi abu-abu dan faktor neurotropik yang diturunkan dari otak, sebuah molekul yang berperan dalam menciptakan koneksi saraf yang terkait dengan pembelajaran dan memori, per MedlinePlus.