Suara.com - Dalam sebuah hubungan, kekerasan bukan hanya memukul ataupun melukai fisik. Ada hal-hal lain yang dapat dikategorikan sebagai kekerasan dalam hubungan.
Kekerasan dalam hubungan dengan pasangan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti kekerasan fisik, seksual, emosional, finansial, hingga pengendalian perilaku oleh pasangan.
Dan mirisnya, hal ini dapat terjadi pada perempuan maupun laki-laki, dengan prevalensi terbesar terjadi pada generasi muda berusia 16 hingga 24 tahun.
WHO bahkan menyebut bahwa satu dari tiga perempuan mengalami kekerasan dalam hubungan dengan pasangan selama hidupnya.
Baca Juga: Indonesia Darurat Kekerasan Seksual, LPSK: Butuh Kehadiran Negara dalam Pemulihan Korban
Melihat data tersebut, Yves Saint Laurent (YSL) Beauty Indonesia kemudian berinisiatif meluncurkan Abuse is Not Love, sebuah global program yang bertujuan untuk melawan kekerasan dalam hubungan dengan pasangan.
Di Indonesia, program Abuse Is Not Love akan memberikan pelatihan dengan memperkenalkan 9 tanda kekerasan dalam hubungan dengan pasangan untuk membantu publik memahami hubungan yang sehat; serta mendukung program konseling bagi yang membutuhkan melalui kemitraan dengan Yayasan Pulih.
Menurut Maria Adina, General Manager L’Oréal Luxe Division Indonesia, program Abuse Is Not Love dijalankan secara global sejak tahun 2020 dengan komitmen memberikan edukasi tentang kekerasan dalam hubungan dengan pasangan kepada 2 juta orang di dunia hingga tahun 2030.
Kemitraan kali ini dengan Yayasan Pulih di Indonesia akan menghadirkan pelatihan secara offline dan online untuk memperkenalkan tanda-tanda kekerasan.
"Kami percaya dengan mengikuti pelatihan ini, masyarakat dapat lebih mengenali hubungan yang sehat dan memberikan dukungan bagi mereka yang mengalami kekerasan tersebut,” kata Adina dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kronologi Kasus Revenge Porn di Pandeglang, Pelaku Diduga Anak Pejabat
Diharapkan, dengan mengikuti pelatihan ini, publik dapat memahami arti L.O.V.E, yang diartikan sebagai berikut:
- Learn the signs of abusive behavior, yaitu memahami 9 tanda-tanda kekerasan dalam hubungan dengan pasangan dengan metode pelatihan yang relevan sehingga mudah dipahami oleh generasi muda;
- Offer support to those experiencing abuse, yaitu memberikan bantuan kepada yang membutuhkan;
- Vigilantly take action to end abuse, yaitu memahami bagaimana mengambil bagian untuk mengakhiri kekerasan dalam hubungan;
- Expect better from relationship, yaitu mendorong dan menginspirasi pasangan kita agar mewujudkan hubungan yang sehat.
Salah satu materi yang disampaikan dalam pelatihan adalah sembilan tanda kekerasan dalam hubungan dengan pasangan, di antaranya adalah:
- (Ignoring) Mengabaikan keberadaan pasangannya saat sedang marah
- (Blackmailing) Mengancam jika pasangan menolak melakukan sesuatu
- (Humiliation) Meremehkan sehingga menjatuhkan harga diri kita
- (Manipulation) Memanipulasi sehingga membuat kita melakukan atau mengatakan sesuatu
- (Jealousy) Mencemburui atas segala hal yang kita lakukan
- (Control) Mengontrol kemana kita harus pergi atau bagaimana penampilan kita
- (Intrusion) Mengintrusi seperti melacak keberadaan kita tanpa persetujuan
- (Isolation) Mengisolasi atau memisahkan kita dari teman dan keluarga
- (Intimidation) Mengintimidasi, seperti menanamkan rasa takut
Tiga publik figur akan bergabung dengan YSL Beauty sebagai personality partner dari program Abuse Is Not Love, yaitu Isyana Sarasvati, Jihane Almira, dan Shenina Cinnamon.
Bagi masyarakat yang ingin bergabung dalam pelatihan yang akan dibawakan oleh Yayasan Pulih dapat mendaftarkan diri di https://yslbeauty.co.id/abuseisnotlove dan untuk konseling dengan Yayasan Pulih di (+62 811-8436-633). Pelatihan online melalui situs web juga dapat di akses di abuseisnotlove.com.