Penelitian Mengungkap Hewan yang Dikurban Tidak Merasakan Sakit, Kok Bisa?

Dinda Rachmawati Suara.Com
Kamis, 29 Juni 2023 | 11:14 WIB
Penelitian Mengungkap Hewan yang Dikurban Tidak Merasakan Sakit, Kok Bisa?
Sapi sumbangan dari Presiden Jokowi untuk Masjid Sheikh Zayed di Solo, Rabu (28/6/2023). ANTARA/Aris Wasita
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Idul Adha Identik dengan penyembelihan hewan kurban, yang nantinya akan dibagikan untuk masyarakat dan mereka yang membutuhkan. Bagi sebagian orang, hal ini mungkin termasuk tindakan menyiksa, di mana orang akan berkumpul dan menyaksikan hewan-hewan tersebut disembelih massal. 

Namun dalam Islam, penyembelihan hewan kurban tak dilakukan sembarangan. Karena inilah para peneliti dari Jerman mengungkap jika hewan yang disembelih berdasarkan syariat Islam tidak merasakan sakit sama sekali, dibandingkan dengan cara konvensional barat.

Ya, berdasarkan syariat Islam, menyembelih dengan cara memotong leher kerongkongan dan tenggorokan serta dua urat nadi dengan alat yang tajam adalah hal yang diwajibkan. Selain itu, saat menyembelih, umat Muslim juga diperintahkan untuk berniat dan membaca doa. 

Hewan yang kurban yang dianggap halal dalam syariat Islam juga tidak boleh lebih rendah dari usia tertentu, hewan bebas dari cacat, dan harus sehat.

Baca Juga: Cara Mengolah Daging Kambing Agar Empuk dan Tidak Prengus, Daging Kurban Rahasianya Jangan Langsung Dicuci!

Fakta tersebut pun diungkap oleh dua ilmuwan Jerman bernama Profesor Wihelm Schulze dan Dr Hazim dari Universitas Hanover. Seperti dikutip Oocities, mereka berdua menjual penyembelihan konvensional di Barat dengan penyembelihan sesuai syariat Islam.

Penelitian itu dilakukan dengan menggunakan sekelompok sapi dewasa yang ditanamkan Elekroda (Microchip) atau disebut EEG (Electro Encephalograph).

Ilustrasi kurban Idul Adha (mufidpwt/Pixabay)
Ilustrasi kurban Idul Adha (mufidpwt/Pixabay)

EEG ditanamkan dipermukaan otak kecil sapi dan menyentuh titik dari rasa sakit sehingga tingkat rasa sakit yang dirasakan sapi nantinya bisa diukur.

Kemudian, tanamkan Electro Cardiograph (ECG) di jantung sapi untuk merekam aktivitas jantung di saat darah mengucur dari luka akibat disembelih.

Hasilnya, grafik dari EEG dan ECG menunjukkan aktivitas normal atau sapi tidak merasakan sakit sama sekali. Pasalnya, pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini mengindikasikan tidak ada rasa sakit.

Baca Juga: Sapi Kurban Ayu Ting Ting Ngamuk, sang Biduan Lakukan Hal Ini

Sapi yang meronta saat disembelih merupakan reaksi dari kejutan yang dirasakan oleh otot sapi. Di sisi lain, penyembelihan konvensional ala barat menunjukkan peningkatan grafik EEG yang signifikan. Hal ini mengindikasikan adanya rasa sakit.

Saat pengujian ECG, grafik menunjukkan penurunan grafik, yang mengakibatkan jantung kehilangan kemampuan untuk menarik darah. Alhasil, darah tidak bisa keluar sehingga membuat daging tidak aman dikonsumsi. 

Hal tersebut sangat sesuai dengan sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang menyebut: "Sesungguhnya Allah mewajibkan melakukan ihsan dalam segala hal. Jika kalian membunuh maka bunuhlah dengan ihsan, jika kalian menyembelih, sembelihlah dengan ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menyenangkan sembelihannya.” (HR.Muslim).

Berkurban sendiri memang sesuatu yang dianjurkan, merujuk pada kisah Nabi Ismail yang akan disembelih ayahnya sendiri yaitu Nabi Ibrahim. 

Bukan tanpa sebab, Allah SWT menguji seberapa besar iman kedua manusia suci tersebut dan terbukti mereka memang makhluk luar biasa di mata Allah SWT.

Sebuah riwayat juga menyebutkan bahwa hewan kurban kelak akan datang di hari kiamat dan menjadi hewan tunggangan orang yang berkurban ketika melewati ash-shirat (jembatan).

Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya." (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI