Suara.com - Pada Hari Idul Adha, biasanya akan yang membagikan dagaing kurban. Misalnya, daging sapi. Saat akan mengolah daging sapi, mungkin kita melihat ada darah yang masih menempel dalam daging. Lantas, bagaimana cara mencuci daging sapi menurut islam? Berikut ini penjelasan Buya Yahya.
Mengenai bagaimana cara mencuci daging sapi menurut islam, Buya Yahya menjelaskan dalam kajian yang diunggal melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV pada tanggal 4 Desember 2018 lalu.
Dalam kajiannya, Buya Yahya menyampaikan bahwa darah segar dan darah busuk baik darah manusia maupun darah binatang, itu hukumnya najis.
"Salah satu dari 7 najis masih ingat? Nggak usah pusing-pusing, pikir praktis najis hanya ada 7, selebihnya jangan dipikiran, selebihnya bukan najis, 7diantaranya adalah darah segar atau busuk baik dari manusia maupun binatang,” ucap Buya Yahya.
Buya Yahya kembali menyampaikan yang dimaksud darah busuk adalah nanah baik dari manusia maupun binatang. Dalam madzhab Imam Syafi’I, darah manusia dan binatang itu najis, termasuk darah ayam dan darah ikan.
“Ayam najis darahnya, darahnya ayam najis, darahnya manusia itu najis, semuanya (darah) adalah najis” ucap lagi Buya Yahya.
Buya Yahya menambahkan, jika menyembelih kurban kambing atau sapi dan ada darahnya, maka itu juga darahnya najis. Namun jika darah tersebut masih ada di dalam daging atau belum terpisahkan, maka itu dimaafkan atau bukan termasuk najis.
“Cuman darah yang berada di dalam daging, yang belum terpisahkan maka itu dimanfaakan, bukan sebuah najis lagi karena ada di dalam daging,” tambah Buya Yahya
Lalu bagaimana jika ada darah dalam potongan-potongan daging? Mengenai darah yang ada dalam potongan daging tersebut, Buya Yahya menjelaskan bahwa menurut para ulama darah dalam potongan daging tersebut dimaafkan.
Baca Juga: 17 Ucapan Selamat Idul Adha 2023 Sederhana Penuh Makna
“Para ulama menjelaskan, darah itu (yang ada dalam potongan daging) dimaafkan,” jelas Buya Yahya.