Suara.com - Baru-baru ini viral di media video seorang ibu yang tampak memarahi anaknya di stasiun kereta. Dalam video singkat yang dibuat oleh akun Tiktok @maharanibooks, ibu tersebut tampak marah kepada anak akibat ketinggalan kereta di Stasiun KA Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
Dalam keterangan pada video tersebut, pemilik akun menuliskan kalau sang ibu marah-marah, bahkan sampai memukul anaknya itu. Sementara sang anak yang mendapatkan perlakuan dari ibunya itu tampak menangis ketika dimarahi.
“Ibu ini ketinggalan kereta. Anaknya jadi pelampiasan digebukin, ditonjok perutnya, ditarik tangannya. Laku marah-marah bilang gak ada yang ngasih tau. Padahal dia sendiri gak nanya,” keterangan dalam video yang diunggah kembali akun Twitter @kegblgnunfaedh, Selasa (27/6/2023).
![Ilustrasi kekerasan pada anak. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/original/2023/02/28/62081-ilustrasi-kekerasan-pada-anak-istimewa.jpg)
Pada video lainnya juga memperlihatkan beberapa orang yang ada di stasiun tampak berusaha menenangkan anak tersebut. Sementara si ibu terlihat cuek dengan anaknya yang nangis itu. Padahal, sudah ada penumpang lain yang memberikan tiket kepada ibu itu.
Video singkat itu langsung menjadi sorotan warganet. Beberapa lainnya khawatir jika sang anak akan alami trauma hingga dewasa. Apalagi ibu tersebut membentak anaknya itu di depan umum.
Mengutip Hello Sehat, orang tua membentak atau memukul anak, memberikan dampak bagi kesehatannya, baik fisik atau mental. Hal tersebut bisa menjadi sesuatu yang diingat anak, bahkan saat usianya sudah beranjak dewasa.
Tidak hanya itu, orang tua yang membentak dan memukul anak, juga bisa menyebabkan berbagai masalah lainnya, di antaranya.
1. Trauma
Ketika anak sering dibentak atau dipukul, ini akan membuatnya alami trauma. Menurut The American Academy of Pediatric, kondisi tersebut jika dibiarkan dapat meninggalkan post-traumatic stress disorder (PTSD). Hal tersebut bisa membuat anak menjadi sosok yang mudah marah, sulit tidur, daya ingat terganggu, dan lain-lain.
Baca Juga: Bukan Tidak Sayang, Inilah 5 Penyebab Orang Tua Melakukan KDRT pada Anak
2. Susah sosialisasi