Suara.com - Rapper Indonesia, Saykoji bercerita perjuangannya menurunkan berat badan hingga 35 kilogram, termasuk dengan menjalani olahraga untuk obesitas. Kira-kira apa saja ya?
Menurut lelaki bernama asli Ignatius Rosoinaya Penyami itu, orang dengan obesitas seperti dirinya apalagi bobot tubuhnya mencapai 140 kilogram tidak bisa sembarang melakukan olahraga, terlebih seperti atlet binaraga.
"Gak mungkin langsung olahraga seperti atlet binaraga. Jadi gue cari olahraga untuk obesitas di YouTube. Seperti dumbel ringan, di rumah gerakan yang simpel yang cenderung membosankan. Tapi gue ulang-ulang hampir setiap hari," ujar Saykoji melalui video pendeknya di Twitter, dikutip suara.com, Selasa (27/6/2023).
Adapun keputusan olahraga ini diambil Saykoji setelah sebelumnya berat badan turun 7 kilogram dalam waktu 1 bulan, sampai akhirnya ia menambah kegiatan tersebut dengan olahraga karena ingin meneruskan perjuangannya.
Baca Juga: Pria Obesitas 300 Kg Berpulang ke Rahmatullah, Begini Proses Pemakaman Muhammad Fajri
"Setelah sebulan, beban terasa mulai ringan, jadi gue beli dumbel yang lebih berat. Gue tambah latihan berbeda dari mulai jalan di sekitar rumah," papar Saykoji.
Kegiatan ini terus dia lakukan, sampai akhirnya 3 bulan baju sehari-hari Saykoji terasa longgar, serta lebih longgar.
"Berasa lebih kuat, bisa jalan tanpa sakit, gue bisa mengangkat beban jauh lebih berat, dan gue jadi lebih happy," jelas Saykoji.
Melansir Forbes Health, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengingatkan masyarakat harus berolahraga minimal 150 menit dengan intensitas sedang per minggu.
Berikut ini 5 olahraga untuk obesitas yang efektif:
Baca Juga: Obesitas Jadi Masalah Kesehatan Serius yang Tidak Disadari : Begini Resikonya
1. Mengangkat Beban
Banyak orang menganggap angkat beban hanya untuk meningkatkan massa otot. Entah itu menggunakan dumbbell, kettlebell, resistance band, atau mesin latihan kekuatan di gym yang dinilai bisa mendorong perubahan otot yang akhirnya bisa berefek pada penurunan berat badan.
2. Berolahraga Dalam Air
Berolahraga yang melibatkan air seperti berenang hingga aerobik di air. Tujuannya untuk fokus pada peningkatan kapasitas jantung, kekuatan otot dan fleksibilitas dengan tekanan di persendian yang minim.
3. Bersepeda
Jika dirasa tidak bisa menempuh jarak jauh atau tidak memiliki waktu, bisa menggunakan sepeda statis yang bisa membakar 400 hingga 500 kalori per jam. Bersepeda ini termasuk dalam olahraga yang rendah, sehingga bisa diakses oleh banyak orang.
4. Pilates dan Yoga
Meskipun pilates tidak membakar kalori sebanyak olahraga kardio yang lebih intens. Tapi pilates dan yoga bisa jadi kegiatan bugar yang mendukung penurunan berat badan. Ini karena pilates menggunakan gerakan yang tepat, berirama, dan berfokus pada napas.