Suara.com - Agnez Mo kini tengah menjadi perbincangan panas di media sosial Twitter. Ini setelah sebuah akun mengunggah cuitan yang menuduh Agnez Mo melakukan blackfishing dan melakukan plagiarisme terhadap Beyonce.
“Agnez Mo need to stop blackfishing and plagiarism Beyonce. (Agnez Mo butuh segera menghentikan aksi blackfishing dan plagiat terhadap Beyonce,” tulis akun tersebut sembari mengunggah foto Agnez Mo.
Cuitan akun Twitter tersebut mendapatkan berbagai respons dari warganet. Tak sedikit warganet yang membela Agnez Mo dengan alasan prestasinya sudag memukau sejak remaja.
Alhasil setelah mendapatkan berbagai komentar dan kritik dari warganet lain, pemilik akun Twitter yang menuding Agnez Mo blackfishing langsung mengunci akun Twitternya.
Baca Juga: Bukan Ibunda Alshad Ahmad, Inilah Sosok Ibu Yu Brik My Haf
Lantas, apa itu blackfishing yang dituduhkan pada Agnez Mo tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Arti blackfishing
Blackfishing adalah sebuah upaya perempuan kulit putih untuk mengikuti tren dan berlomba untuk berpenampilan eksotik, tetapi mengabaikan budaya orang berkulit hitam.
Awalnya, istilah blackfishing ini dikenal melalui sebuah cuitan seorang jurnalis bernama Wanna Thompson pada tahun 2018 lalu. Melansir dari penyataannya dalam Paper, konsep blackfishing ini sama dengan catfishing, yaitu menipu para pengguna internet agar mengira dirinya sebagai orang lain.
Perilaku ini sebagian besar dilakukan oleh perempuan berkulit putih yang berpura-pura menjadi orang kulit hitam dengan riasan wajah, tatanan rambut, dan juga fesyen yang ada dalam budaya kulit hitam. Hal itu kebanyakan dilakukan untuk keperluan finansial.
Thompson menyebut bahwa penampilan selebritas dan influencers kulit putih dianggap terlalu berlebihan, sampai menciptakan ambiguitas.
Kaitan antara blackfishing dan apropriasi budaya juga dianggap tidak bisa dipisahkan tanpa satu sama lain.
Apropriasi budaya diartikan sebagai tindakan mengambil atau menggunakan suatu budaya bukan miliknya, terlebih apabila ditampilkan tanpa memahami atau menghargai adanya budaya tersebut.
Menurut Thompson, unsur budaya sudah dikeluarkan dari konteksnya, dengan tidak menghargai asal-usulnya atau menghormati artinya, seperti melakukan budaya kulit hitam sebagai sebuah tren.
Tak hanya Agnez Mo, sederet figur publik lainnya juga pernah dituding melakukan blackfishing, eperti Gigi Hadid dalam cover Vogue Italia edisi bulan Mei 2018, dan juga influencer Addison Rae yang mengunggah videonya melalui aplikasi Snapchat saat merias wajah dengan warna kulit sangat gelap.
Tak hanya itu, ada juga The Kardashians yang tampil dengan gaya rambut kepang dan afro, dan juga menggunakan filler bibir agar terlihat lebih tebal.
Thompson menambahkan, terdapat rasa kepemilikan atas penampilan yang hendak diperoleh melalui blackfishing. Namun, mereka tak ingin merasakan diskriminasi dan juga perjuangan perempuan berkulit hitam untuk bisa diterima apa adanya, sehingga hal tersebut bukan bentuk apresiasi terhadap budaya orang kulit hitam.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa