Suara.com - Hari Raya Idul Adha, proses penyembelihan hewan kurban menjadi waktu yang dinanti-nanti, terutama untuk anak-anak. Biasanya, anak-anak akan menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban ini secara langsung.
Meski demikian, tidak bisa dipungkiri beberapa anak justru menangis melihat hewan kurban tersebut disembelih. Hal ini karena anak tersebut tidak tega jika hewan kurban tersebut harus disembelih di hadapan wajahnya.
Masalah anak yang menyaksikan hewan kurban ini lantas menjadi perhatian. Ditakutkan, dengan anak yang melihat proses penyembelihan hewan kurban ini akan membuatnya merasa trauma. Namun, benarkah efek anak melihat hewan kurban disembelih saat Idul Adha bisa buat trauma?
Melansir laman About Islam, terapis dr. Feryad Hussain mengatakan, dasarnya proses mengamati penyembelihan bagi anak-anak adalah tidak harus. Biasanya, hal ini karena kemauan anak itu sendiri menyaksikan proses penyembelihan.
Sementara itu, proses penyembelihan memang bisa berpotensi membuat anak mengalami gangguan hingga trauma. Dengan melihat proses menyembelih, ini bisa memengaruhi kepribadian, kemampuan kognitif, kematangan emosi, dan lain-lain.
Namun, semua hal tersebut kembali terhadap pemahamanan anak akan proses penyembelihan hewan kurban. Bagi anak yang memahami makna kurban dan prosesi yang dilakukan, mungkin akan melakukan reaksi biasa.
Sementara bagi mereka yang belum sepenuhnya memahami, mungkin akan terasa asing. Oleh sebab itu, anak yang memang besar di negara mayoritas Muslim pasti akan lebih terbiasa menyaksikan penyembelihan saat Idul Adha.
Untuk usia menyaksikan penyembelihan ini juga tidak ada minimalnya. Hal ini karena semua itu kembali terhadap seberapa paham anak dengan makna di balik penyembelihan hewan kurban.
Lantas bagaimana cara mencegah anak agar tidak trauma ketika melihat penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha? Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua.
Baca Juga: Begini Cara Ahmad Dhani Mendidik Anak-anak dari Maia Estianty dan Mulan Jameela
1. Dengarkan anak
Ketika anak menyaksikan proses penyembelihan, orang tua harus dengarkan anaknya. Jika anak memang merasa tidak nyaman akan hal itu, jangan dipaksa. Dengarkan apa yang anak mau. Hal ini karena, ketika anak dipaksa itu akan membuatnya menjadi takut dan tidak nyaman.
2. Jawab kebingungan anak dan validasi pertanyaannya.
Anak mungkin akan banyak bertanya mengenai proses penyembelihan hewan kurban itu. Sebagai orang tua, penting untuk bisa bersabar menjelaskan kebingungan anak. Orang tua juga bisa menceritakan mengenai awal mula adanya kurban dari kisah Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim.
Orang tua juga harus validasi pertanyaan anak. Jangan pernah merasa lelah. Puji anak kalau pertanyaan mereka sangat bagus dan baik.
3. Validasi perasaan mereka
Ketika anak tidak merasa nyaman, orang tua harus bisa memvalidasinya. Jangan pernah untuk memaksa anak melakukan hal yang membuatnya tidak nyaman. Biarkan anak memahami situasi seiring berjalannya waktu.