Heboh Wali Kota Bukittinggi Dipolisikan karena Sebut Ada Hubungan Seks Sedarah Ibu dan Anak, Emang Bahayanya Apa Sih?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 26 Juni 2023 | 15:38 WIB
Heboh Wali Kota Bukittinggi Dipolisikan karena Sebut Ada Hubungan Seks Sedarah Ibu dan Anak, Emang Bahayanya Apa Sih?
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar. [Dok.Humas Pemkot Bukittinggi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Viral di media sosial, pernyataan Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar yang menyebut ada hubungan seks sedarah atau inses antara ibu dan anak kandung berbutuntu laporan kepolisian.

Sejumlah tokoh masyarakat adat tidak terima dengan klaim Erman dan menyebut dampaknya menyakiti hati masyarakat Minang. Erman Safar diketahui menyebutkan soal inses ini saat berpidato di hadapan tamu yang hadir dalam acara sosialisasi pencegahan pernikahan anak, Rabu (21/6/2023).

"Anak kita, dari usia SMA sampai usia 28 tahun berhubungan badan dengan ibu kandungnya," kata Erman Safar.

Hubungan seks sedarah alias inses merupakan aktivitas seksual yang terjadi di antara anggota keluarga atau kerabat dekat. Meskipun beberapa negara mengizinkan hal ini, di Indonesia topik ini masih menjadi tabu dan dihiasi dengan mitos-mitos yang mengerikan. Simaklah beberapa bahaya yang mungkin terjadi:

Baca Juga: Di Luar Nalar, Ibu Bersetubuh dengan Anak Kandung di Bukittinggi Selama 11 Tahun Meski Bapak Ada di Rumah

Ilustrasi hubungan inses atau sedarah. [Pixabay]
Ilustrasi hubungan inses atau seks sedarah. [Pixabay]

Ancaman Gen Penyakit Resesif: Teror Genetik yang Mematikan

Pada kehamilan yang terjadi akibat inses, risiko penyakit genetik meningkat secara drastis. Terutama ketika hubungan ini terjadi antara dua saudara kandung, risiko penularan penyakit resesif semakin besar.

Penyakit-penyakit seperti fibrosis kistik dan sickle sel anemia, yang menyebabkan kerusakan pada sel darah merah, bisa menjadi ancaman nyata.

Albinisme: Kecelakaan Pewarnaan yang Mengerikan

Dalam kasus inses, terdapat risiko tinggi terjadinya albinisme. Albinisme adalah kondisi ketika tubuh kekurangan melanin, zat pewarna yang memberi warna pada rambut, mata, dan kulit. Orang dengan albinisme memiliki mata terang, kulit dan rambut pucat bahkan hampir putih, meskipun mereka berasal dari etnis berkulit gelap.

Baca Juga: Awalnya Mula Terungkapnya Hubungan Terlarang Ibu dan Anak di Sumatera Barat

Namun, tidak semua kasus albinisme terjadi akibat perkawinan sedarah. Terdapat penyebab lain yang juga dapat memicu kondisi ini.

Penyakit Keluarga yang Diturunkan

Gabungan gen resesif dengan gen serupa meningkatkan risiko penurunan riwayat penyakit keluarga. Anak yang lahir dari hubungan inses dapat menderita penyakit dengan kemungkinan lebih besar, menjadi pembawa gen penyakit, atau bahkan lahir tanpa membawa penyakit apa pun.

Beberapa penyakit yang dapat diturunkan antara lain kanker, hemofilia, albinisme, diabetes, dan berbagai penyakit turunan lainnya.

Kekebalan Tubuh yang Rentan: Membahayakan Kehidupan

Anak yang lahir dari hubungan sedarah memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah dibandingkan dengan anak yang lahir dari pasangan normal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya variasi dalam DNA.

Biasanya, perpaduan DNA dari dua orang tua menghasilkan sistem kekebalan tubuh yang kuat. Namun, dalam kasus inses, kecenderungan gen yang serupa tidak memberikan variasi yang dibutuhkan.

Risiko Cacat dan Gangguan Mental: Ancaman Serius

Data menunjukkan bahwa 42 persen anak hasil inses mengalami cacat bawaan yang parah atau bahkan mengalami kematian dini. 11 persen sisanya mengalami gangguan mental. Inilah sebabnya mengapa perkawinan sedarah memiliki risiko klinis yang sangat tinggi.

Itulah bahaya-bahaya mengerikan yang terkandung dalam inses alias hubungan seks sedarah yang harus diketahui. Informasi ini sangat menarik dan penting untuk diperhatikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI