Suara.com - Perselingkuhan tak hentinya jadi sorotan setelah sederet nama pesohor Tanah Air terseret. Bagi para korban selingkuh, pengacara kondang Hotman Paris punya saran yang sangat layak dipertimbangkan.
Belakangan, nama-nama figure publik seperti Inara Rusli dan Lady Nayoan menjadi perbincangan publik. Ini karena keduanya berani membongkar perselingkuhan pasangan mereka. Banyak hal yang mereka ungkapkan lewat unggahan media sosial.
Meski begitu, ada baiknya tidak gegabah saat ingin membongkar perselingkuhan pasangan di media sosial. Jika sampai salah langkah, bisa saja malah dijerat pasal pencemaran nama baik dan sebagainya.
"Sebelum bertindak, mendingan kumpulin dulu bukti. Kumpulin bukti sebanyak mungkin kalau kau curiga," ungkap Hotman Paris, dikutip dari video unggahan kanal YouTube dr.Richard Lee, MARS.
Baca Juga: Reaksi Jeje Disebut Biasa Saja Ketika Tahu Syahnaz Sadiqah Selingkuh: Sudah Biasa?
Hotman Paris menekankan pentingnya mengumpulkan bukti saat mulai mencium bau perselingkuhan yang dilakoni pasangan. Bentuknya bisa berupa tangkapan layar percakapan dengan selingkuhan, foto, hingga video.
Bukti yang terkumpul nantinya bisa digunakan untuk menempuh jalur hukum hingga memengaruhi opini publik.
Sang pengacara menegaskan, "Makanya kalau memang mau ke arah sana, kumpulkan dulu bukti sebanyak mungkin agar kau bisa berdalih bahwa apa yang saya utarakan ini adalah fakta."
Hotman Paris juga menjelaskan bahwa bukti perselingkuhan yang dikumpulkan juga bisa dimanfaatkan untuk mematahkan delik pencemaran nama baik, seandainya dituntut pasangan selingkuh.
Bukan rahasia lagi, kini seseorang memang bisa dengan mudahnya melaporkan dugaan kasus pencemaran nama baik. Inilah mengapa setiap orang perlu berhati-hati saat mengunggah apa pun di media sosial.
Baca Juga: Viral Video Nyolot saat Live Jualan, Inara Rusli: Emang Sengaja Kasih Bahan Buat Ngegiring Opini
"Di dalam Undang-Undang ITE sudah ada peraturan pelaksananya SK bersama kapolri, jaksa agung, sama menkominfo yang mengatakan bahwa bukan pencemaran nama baik kalau apa yang dipublikasikan adalah fakta kejadian sebenarnya," papar Hotman Paris menerangkan.