Pasangan Good Looking tapi Selingkuh, Layak Dimaafkan? Hasil Survei: Big No!

Minggu, 25 Juni 2023 | 18:15 WIB
Pasangan Good Looking tapi Selingkuh, Layak Dimaafkan? Hasil Survei: Big No!
Ilustrasi selingkuh (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memaafkan pasangan yang selingkuh bukan perkara gampang. Namun, jika pasangan Anda memiliki visual menawan, apakah itu akan memengaruhi keputusan Anda?

Cabaca bersama Jakpat kembali dengan survei terbaru bertajuk "Loving and (Then) Cheating" yang mengulik lebih jauh mengenai topik perselingkuhan. Dalam survei tersebut, sebanyak 83,98% responden menyatakan tidak akan memaafkan pasangannya jika berselingkuh meskipun memiliki visual yang tampan atau cantik.

Alasannya sangat beragam, termasuk akan merasa sulit untuk percaya lagi, selingkuh tidak dibenarkan, hingga berpendapat jika visual yang tampan atau cantik tidak ada hubungannya dan tidak berpengaruh apa pun. Sebab, pengkhianatan yang sudah dilakukan pasangan membuat kepercayaan dalam hubungan menghilang. 

Ilustrasi selingkuh. (Shutterstock)
Ilustrasi selingkuh. (Shutterstock)

Di sisi lain, 16,02% responden memilih memaafkan pasangannya yang tampan atau cantik. Hal ini dilakukan dengan berbagai alasan, seperti memberikan kesempatan kepada pasangan untuk berubah, masih adanya rasa sayang, memaafkan jika pasangan berjanji untuk tidak berselingkuh lagi, hingga tergantung seberapa jauh perselingkuhannya.

Baca Juga: 4 Alasan Aplikasi Kencan Online Cocok untuk Introvert, Pendekatan Jadi Lebih Gampang

Bicara soal perselingkuhan, tahun lalu, film Layangan Putus yang diangkat dari novel dengan judul yang sama dan mengangkat isu perselingkuhan berhasil menarik perhatian publik. Nyatanya banyak karya lain yang juga mengangkat tema serupa dan dikemas dengan baik sehingga dinikmati para pembaca. 

"Pada umumnya, tujuan pembaca membaca cerita fiksi adalah untuk sejenak 'lari' dari rutinitas hidup. Lalu, beberapa survei membuktikan sebagian besar orang Indonesia pasti punya pengalaman selingkuh atau diselingkuhi," ujar Citra Ayuning Tyas, editor Cabaca, dikutip dari siaran pers.

"Dengan membaca karya yang bertema perselingkuhan mungkin orang-orang tersebut bisa sedikit merasakan kehidupan alternatif di mana keputusan yang mereka buat dalam hidupnya terkait perselingkuhan ini ‘diterapkan’ atau ‘tidak diterapkan’ dalam sebuah cerita."

"Pembaca nantinya pasti akan mendapat perspektif baru bagaimana menyikapi sebuah hubungan, pengkhianatan dan kekecewaan," lanjut Citra.

Karya-karya di platform Cabaca pun banyak yang mengangkat topik perselingkuhan. Sebut saja novel Perempuan yang (Tak) Sempurna karya Mei Shin Manalu, Affair with Bastard CEO karya Yuuki Ahmad, How to Move On in 7 Days karya Rina Sui, Loving Alexander karya Suwati Van Rooij, Cleopatra karya Ivy Nata, hingga Come Back Home karya Pingumerah. 

Baca Juga: Micro Cheating Bikin Waswas, Hasil Survei: Tidak Menghargai Pasangan hingga Sama Saja Selingkuh

“Kita mungkin sering mendengar celetukan, pantas saja selingkuh soalnya orangnya ganteng atau cantik jadi banyak yang suka. Atau celetukan tentang betapa enaknya punya pasangan yang menarik secara visual. Padahal ya niat selingkuh tidak hanya menjangkiti orang yang visualnya menarik aja kan? Atau ya justru karena visualnya menarik, mungkin akan semakin challenging mempertahankan hubungan. Terlepas bagaimana visualnya, masih banyak orang yang berbesar hati mau memaafkan pasangannya,” ungkap Fatimah Azzahrah, Co-Founder Cabaca.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI