90 Persen Kurangi Sampah Tekstil, Ini Sistem Produksi Fashion yang Bikin Brand Lokal Mendunia

Jum'at, 23 Juni 2023 | 19:15 WIB
90 Persen Kurangi Sampah Tekstil, Ini Sistem Produksi Fashion yang Bikin Brand Lokal Mendunia
Ilustrasi fashion (Pexels/MART PRODUCTION)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak mudah brand fashion lokal bisa memasarkan produk ke seluruh dunia. Tapi ada loh sistem produksi item fashion sekaligus mengurangi limbah tekstil, kira-kira apa ya?

Co-Founder dan CEO Claude, Tommy Budihardjo mengatakan dirinya berhasil menerapkan sistem produksi item fashion sampai bisa memenuhi permintaan internasional dari mulai Asia Tenggara, Eropa, hingga Amerika Serikat.

Sistem itu disebut dengan micro-batcher untuk membuat desain baru, sekaligus memproduksi item fashion hanya setelah ada permintaan dari konsumen.

"Di dunia global ini dimana teknologi memungkinkan kami untuk lintas batas secara real-time, menjadi global brand langsung meningkatkan total addressable market berkali-kali lipat sekaligus memperkuat brand equity yang kami pertahankan," ujar Tommy melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (20/6/2023).

Baca Juga: Bikin Pangling! Inspirasi Dress Muslimah Untuk Hari Raya Idhul Adha

ilustrasi fashion (pexels.com/Kai Pilger)
ilustrasi fashion (pexels.com/Kai Pilger)

Tommy menyebut sistem ini sebagai revolusioner dalam bisnis Claude, karena diproduksi sesuai permintaan konsumen, maka sampah tekstil yang tercipta karena fast fashion bisa dikurangi, tapi juga bisa menciptakan desain baru sekaligus.

Fast fashion adalah konsep bisnis industri fashion yang memproduksi pakaian dengan jumlah banyak dan cepat demi memenuhi permintaan pasar

Fantastisnya sampah tekstil dari barang jadi bisa dikurangi hingga 90 persen. Bahkan bisa meningkatkan pendapatan dan keuntungan brand fashion itu sendiri.

Menariknya menurut Tommy sistem ini membuat brandnya, bisa dengan cepat melakukan analisis cepat alias real time. Ditambah brand juga bisa dengan cepat memahami perilaku dan selera pelanggan secara langsung, sehingga otomatis bisa beradaptasi di pasar.

"Industri pakaian jadi adalah salah satu penyumbang limbah terbesar, terutama karena stok yang tidak terjual, industri ini lambat untuk melakukan perubahan," terang Tommy.

Baca Juga: Rekomendasi Dress Brokat Simpel Untuk Lebaran Idul Adha

Hasilnya, tidak heran jika Claude didiuga menjadi salah satu brand fashion pertama Indonesia yang berhasil mendunia di beberapa benua sekaligus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI