Infografis
Suara.com - Mencukur rambut kemaluan merupakan salah satu kiat menjaga kebersihan dan kesehatan area intim seseorang. Bagaimana hukum Islam soal mencukur rambut kemaluan? Bolehkah sampai botak tak bersisa?
Dalam suatu kajian, Buya Yahya membahas tentang mencukur rambut kemaluan. Ia mengatakan seperti bagian tubuh lainnya, rambut kemaluan diciptakan oleh Allah karena memiliki manfaat.
"Allah menciptakan bulu atau rambut di area tersebut tentu ada hikmahnya, yakni untuk menjaga, sama seperti rambut di kepala," tutur Buya Yahya dikutip dari channel Youtubenya.
Lebih lanjut Buya Yahya menjelaskan bahwa mencukur rambut kemaluan merupakan bagian dari menjaga kebersihan diri. Sebab berbeda dengan rambut kepala, rambut kemaluan berada di area tertutup sehingga rentan lembap.
"Kalau di wilayah tersebut kena basah tapi di area tertutup, jika panjang (rambut kemaluannya) maka mudah kotor dan bisa jadi sarang aroma yang tidak bagus," jelasnya.
Berdasarkan ilmu fiqih, mencukur rambut kemaluan sampai botak boleh-boleh saja dilakukan asal tidak terlalu sering. Cara mencukur terbaik adalah dengan memotongnya pendek tapi tidak sampai habis.
"Jadi mencukur rambut kemaluan hukummnya sunnah karena bagian dari membersihkan dan merapikan diri. Jangan dibiarkan panjang, dipotong pendek saja," jelasnya lagi.
Sementara itu menurut Dr Rinky Kapoor mengutip Healthshots, mencukur rambut kemaluan bisa membuat wanita menjadi lebih percaya diri dan nyaman ketika mengenakan pakaian apapun. Tidak hanya itu, mencukur bulu kemaluan juga memberikan berbagai manfaat lain, di antaranya sebagai berikut.
Baca Juga: Tes DNA Bisa Dijadikan Bukti Perzinahan? Begini Hukumnya Menurut Islam
1. Menjadi lebih bersih
