Suara.com - Tidak banyak yang tahu pada 23 Juni setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Janda Internasional atau International Widows Day. Hasilnya banyak yang penasaran, apa sih tujuan hari janda dirayakan?
Melansir United Nations, sejarah Hari Janda Internasional secara khusus pertama kali diperingati dan ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2011 lalu.
Sebelum peringatan ini disahkan pada 21 Desember 2010 silam, Hari Janda Internasional juga telah disorot oleh Yayasan Loomba, yang telah mengamati masalah perempuan sebagai janda di berbagai negara sejak 2005 silam.
Tujuan Hari Janda Internasional dirayakan untuk menarik perhatian banyak orang, tentang pengalaman para janda, dan memaksimalkan dukungan yang diperlukan perempuan yang hidup tanpa suami ini.
Baca Juga: Natasha Rizky Resmi Menjanda, Desta Tak Usik Soal Hak Asuh Anak
Janda diharapkan bisa dapat pengakuan, termasuk mereka berhak mendapat hak yang adil terkait warisan, tanah, sumber mata pencaharian produktif, dana pensiun hingga perlindungan yang tidak hanya berbasis status pernikahan.
Hari Janda Internasional juga diperingati agar para perempuan ini bisa berdaya, sehingga bisa menghidupi diri sendiri dan keluarganya. Termasuk memberantas stigma sosial perilaku pengucilan, dan diskriminasi terhadap para janda.
Apalagi data menemukan ada lebih dari 258 juta janda di seluruh dunia. Mirisnya sebagian besar pada janda ini tidak terlihat, tidak didukung dan tidak diperhitungkan di masyarakat.
Ditemukan juga berdasarkan pengalaman, para janda kerap ditolak hak warisnya. Hingga akhirnya harta miliknya dirampas setelah kematian pasangannya, inilah yang dikenal sebagai stigma atau diskriminasi pada janda.'
Sehingga setiap Hari Janda Internasional dirayakan, harapannya ada lebih banyak cerita seputar penderitaan dan perjuangan perempuan yang hidup sebagai janda di berbagai negara, sehingga pemerintah lebih bisa memperhatikan.
Apalagi setelah Covid-19, semakin banyak perempuan yang menjadi janda karena ditinggal suaminya yang menghembuskan napas terakhir akibat terinfeksi virus SARS CoV 2.
Lebih jauh, Hari Janda Internasional juga sebagai inovasi dari kampanye kesetaraan gender. Agar dunia juga melihat ancaman perempuan yang ditinggal suaminya mendapatkan stigma sosial, kehilangan pendapatan, trauma mental, hingga bias dan diskriminasi.
Adapun cara merayakan Hari Janda Internasional yaitu dengan bergabung dalam kampanye di media sosial, menghadiri seminar untuk mengedukasi diri sendiri, orang lain tentang masalah yang berkaitan dengan janda.
Bisa juga berdonasi untuk meningkatkan kesejahteraan pada janda. Ketahui juga pada Hari Janda Internasional 2023 kali ini memiliki tema Inovasi dan Teknologi Untuk Kesetaraan Gender.