Suara.com - Tas bisa jadi fashion item yang mencolok ketika membuat OOTD alias outfit of the day. Artis Brandon Salim dan Ayla Dimitri biasanya melakukan hal tersebut ketika memakai tas color full atau desain penuh warna.
Seperti saat menenteng tas merchandise dari Digimap hasil kolaborasi dengan seniman mural Darbotz. Tas tersebut didesain oleh Darbotz berupa ilustrasi mural gambar orang dengan dominasi warna hijau, merah, hitam, dan putih.
Bukan hal sulit bagi Brandon Salim dan Ayla Dimitri untuk membuat OOTD dengan tas color full seperti itu.
"Seperti yang aku pakai sekarang, kaus polos, hitam, denim white black," kata Ayla saat konferensi pers Digimap di Mall Pondok Indah 3 Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2023).
Baca Juga: Skinny Jeans Lokal Indonesia Hadir dalam Campaign Paris Edition
Meski begitu, tidak harus selalu warna monokrom. Dilihat dari kombinasi warna tas hasil desain Darbotz, menurut Ayla masih bisa mengambil salah satu warna yang dominan.
"Bisa di mix and match dengan any outfits, warna grey, warna blue, warna green. Karena gak ada aturannya untuk mix and match. Aku rasa yang penting sesuai dengan personal pribadi," kata Ayla.
Sedangkan Brandon Salim memilih untuk memakai pakaian dengan warna-warna netral, seperti hitam dan putih. Desain pakaian juga sebaiknya polos. Karena menurutnya, dengan begitu desain dari tas yang akan lebih menonjol.
"Aku setiap kali bikin OOTD selalu tentuin apa yang mau jadi statemen piece aku hari ini. Tapi hari ini aku pakai topi koboi karena aku emang suka pakai topi koboi, tapi bawahannya pakai kaus dan celana jeans aja, itu udah cool," ujarnya.
"Tapi kalau OOTD pakai tas Darbotz ini pasti pilih warna netral kaya all black. Jadi kalau pakai tas ini, yang nyala kan tasnya," kata Brandon Salim lagi.
Baca Juga: Rupa-rupa: Visit Museum Adidas 'Die Hard Adidas Fan' di Jakarta
Dibalik desain warna-warni yang dibuat khusus oleh Darbotz untuk merchandise Digimap tersebut rupanya mengandung makna mendalam. Darbotz mengatakan kalau dirinya ingin menyampaikan pesan kalau secanggih apa pun teknologi yang sudah ada, tidak akan bisa memutus kebutuhan manusia untuk saling berinteraksi secara langsung.
"Sebenarnya tittle dari karya ini Human Connection. Gua berpikir bahwa sesuatu itu memang bisa didapatkan dengan bantuan teknologi. Tapi ujung-ujungnya adalah semua dari manusia sendiri. Seberapa pun canggihnya teknologi yang digunakan, kita tetap butuh human connection. Jadi bisa dibilang itu gabungan antara tradisional dan modern, hasilnya bisa jadi sesuatu yang bagus," tutur Darbotz.
Tak butuh waktu lama bagi Darbotz untuk menggambar desain tas tersebut. Terlebih dirinya dimudahkan dengan produk dari Digimap yang bisa dengan mudah dibawa ke mana pun. Tetapi, menemukan ide awal itu lah yang diakui Darbotz sempat jadi tantangan baginya.
"Nyari idenya itu yang lebih lama. Kalau gambarnya sih sebentar, sekitar seminggu udah jadi," ujarnya.
Lantaran menjadi merchandise khusus dan ekslusif, Head of Marketing Digimap Farah mengatakan kalau tas desain Darbotz itu hanya terbatas. Juga tidak bisa dibeli secara langsung.
"Karena ekslusif dan limited, jadi merchandise ini hanya bisa didapat untuk setiap orang yang berbelanja di PIM 3 di toko kita dengan min belanja 15 juta rupiah bisa mendapatkan ekslusif merchandise dari Darbotz," ungkap Farah.