Suara.com - Fakta unik diungkap Vino G Bastian yang mengaku jadi takut naik pesawat setelah punya anak. Pengakuan Vino ini menimbulkan pertanyaan, kenapa ya ayah sangat melindungi anak perempuan?
Putri semata wayangnya bersama Marsha Timothy, Jizzy Pearl Bastian membuat hidup pemeran Buya Hamka ini diselimuti ketakutan harus berpisah dengan anaknya, bahkan Vino selalu ingin cepat pulang ke rumah.
Tidak hanya berpisah jarak, Vino juga mengaku sangat takut dan belum siap berpisah alam alias meninggal lebih dulu dari anaknya, Jizzy sehingga membuatnya ketakutan menaiki pesawat.
"Bahkan tanpa gue sadari, gue tuh orang yang nggak pernah takut naik pesawat sebenarnya. Begitu gue punya anak, gue takut naik pesawat. Gue nggak tahu kenapa gitu, kok pikiran gue jadi jauh. Pesawat goyang dikit, kalau gue kenapa-kenapa, anak gue gimana ya," ujar Vino di kanal YouTube Podcast Warung Kopi, dikutip suara.com, Sabtu (17/6/2023).
Baca Juga: Rezky Aditya Sudah Sah jadi Ayah Biologis Anaknya, Wenny Ariani: Kekey Punya Hak untuk
Vino menambahkan memiliki anak, membuat hidupnya lebih berarti dan makna, serta menjadi orang penting dan berharga dibanding sebelumnya.
"Gue jadi ngerasa hidup gue jadi penting nih, karena gue bisa ada ornag yang bisa gue lindungi, orang yang membutuhkan gue," papar Vino.
Melansir Focus on Your Child, ada beberapa alasan ayah sangat melindungi anak perempuannya, seperti sebagai berikut:
1. Pengalaman Pribadi
Dalam beberapa kasus, sikap protektif seorang ayah terhadap anak perempuannya berdasarkan pengalaman pribadi mereka. Ayah akan sangat tahu bagaimana pola pikir lelaki memperlakukan perempuan di sekitarnya.
2. Naluri Ingin Jadi Pelindung
Psikologi evolusi menemukan ayah punya bawaan sifat melindungi keturunannya, khususnya anak perempuan. Naluri ini tertanam di DNA selama ribuan tahun dari generasi ke generasi, tujuannya untuk memastikan putrinya aman, dan terjamin perlindungannya.
3. Takut Akan Seksualitas
Banyak ayah mengkhawatirkan seksualitas putrinya, dan merasa terdorong untuk melindungi dari perhatian dan rayuan yang tidak diinginkan. Apalagi saat ini anak perempuan kerap dijadikan objek dan hanya dipandang sisi seksualitasnya saja.