3. Peringkat dua terbanyak di Asia Tenggara
Jumlah anak yang stunting di Indonesia menjadi kedua terbanyak di Asia Tenggara setelah Timor Leste, berdasarkan laporan Bank Pembangunan Asia pada 2020. Sementara itu, nerdasarkan Riskesdas dari Kemenkes tahun 2018 tercatat kalau Indonesia peringkat kelima di dunia dalam jumlah anak yang stunting.
4. Prioritaskan konsumsi protein
Stunting bisa dicegah sejak anak masih dalam kandungan. Kuncinya, ibu hamil harus sehat dan cukup gizi serta tidak anemia. Setelah bayi lahir juga sangat dianjurkan mendapat ASI ekslusif sampai usia 6 bulan dan mendapatkan makanan tinggi protein selama MPASI.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K)., menjelaskan bahwa protein hewani sangat diperlukan sebagai bahan baku utama pertumbuhan tulang, otot, saraf, juga seluruh organ pada tubuh anak.
5. 3 Upaya pemerintah turunkan angka stunting
Kemenkes punya 3 strategi untuk mengurangi jumlah anak yang stunting. Upaya itu dilakukan dengan menyasar mulai dari remaja perempuan hingga ibu-ibu hamil dan melahirkan.
Remaja perempuan rutim diberikan makanan bergizi seimbang setiap minggu agar tidak alami anemia. Kemudian ibu hamil juga diberikan makanan bergizi dan tinggi zat besi untuk mencukupi kesehatan tubuhnya dan pertumbuhan janinnya.
Upaya ketiga, dengan pemberian makanan tambahan berupa protein hewani kepada anak usia 6-24 bulan.
Baca Juga: Tinggi Badan Pendek Tak Selalu Efek Stunting, Inilah Beberapa Penyebabnya yang Perlu Diwaspadai