Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Ini 5 Bahayanya untuk Kulit

Kamis, 15 Juni 2023 | 15:30 WIB
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Ini 5 Bahayanya untuk Kulit
Kabut polusi udara menyelimuti gedung-gedung di Jakarta, Selasa (5/10/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

3. Menyebabkan Bintik Hitam

Paparan terus-menerus terhadap polusi udara juga dapat menyebabkan peningkatan risiko perubahan pigmentasi kulit, seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. 

"Hal ini dapat menyebabkan memudahkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit yang terpapar secara langsung dengan polutan," jelas dr. Arini.

4. Menyebabkan Penuaan Dini

Paparan polutan seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan senyawa organik volatil (VOC) dapat mengganggu fungsi penghalang alami kulit. Hal ini mengompromikan kemampuannya untuk menjaga kelembapan, menyebabkan kulit kering, iritasi, dan penghalang kulit yang terganggu yang rentan terhadap kerusakan lebih lanjut dari faktor eksternal.

"Kualitas udara yang buruk juga berkontribusi pada peningkatan risiko penuaan dini dan kerusakan kulit," jelasnya.

5. Hilangkan Kekencangan Kulit

Polutan udara, seperti partikel halus (PM2.5) dan polutan oksidatif, dapat merusak kolagen dan elastin dalam kulit, menyebabkan keriput, garis halus, dan kehilangan kekencangan kulit.

"Jadi kulit harus dilindungi ekstra seperti rutinitas perawatan kulit yang mencakup membersihkan kulit, melembabkan, dan melindungi kulit dari faktor-faktor di lingkungan. Membersihkan kulit secara teratur, terutama di lingkungan perkotaan, dapat membantu menghilangkan polutan yang terakumulasi pada kulit," tutup dr. Arini.

Baca Juga: Mengenal Profhilo, Treatment yang Mampu Perbaiki Elastisitas Kulit dan Tingkatkan Produksi Kolagen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI