Suara.com - Usai mengumumkan kehamilan anak keduanya yang berjenis kelamin perempuan, Aurel Hermansyah mengaku masih ingin mempunyai anak laki-laki.
Keinginan tersebut rupanya sejalan dengan kemauan sang mertua, Anofial Asmid yang bahkan sempat menyebut Aurel bisa melahirkan sampai 15 kali demi mendapatkan anak laki-laki.
Namun, Aurel sendiri mengaku akan 'menutup pabrik' jika sudah diberi momongan laki-laki.
"Aku pernah bilang ke Bang Atta, 'Sayang nanti kalau aku udah dapet anak cowok, udah sepasang, aku udah, ya. Mau tutup pabrik. Maksudnya udah nggak mau hamil dulu. Udah, deh, atau mungkin 5 tahun atau 6 tahun lagi.' Terus, ya, udah, Sayang oke'," tutur istri Atta Halilintar itu.
Baca Juga: Hempas Gunjingan Netizen, Lenggogeni Faruk Asyik Ajak Aurel Hermansyah Joget Sambil Cium Perut
Berapa Kali Batas Aman Perempuan Hamil?
Setiap perempuan mungkin memiliki batas aman hamil yang berbeda-beda. Selama masih ada sel telur di dalam rahim, wanita masih bisa hamil. Namun, tentu saja Anda perlu mempertimbangkan faktor kesehatan lain, termasuk usia.
Mengutip dari laman Hello Sehat, kebanyakan wanita bisa hamil dan melahirkan sampai lima kali seumur hidupnya. Jumlah kehamilan dan kelahiran itu sendiri sebenarnya tidak pasti.
Pasalnya, kehamilan bisa jadi tidak akan dihitung jika mengalami keguguran atau usia kandungan tidak bisa bertahan sampai trimester pertama. Selain itu, satu kehamilan bisa saja memberikan dua kelahiran atau lebih (kembar).
Dalam menentukan berapa kali batas aman perempuan hamil, penting bagi ibu untuk selalu konsultasi ke dokter saat merencanakan kehamilan, terutama jika ibu memiliki catatan medis tertentu.
Baca Juga: 5 Artis Pasang Badan Saat Anak Dirundung Haters, Ada yang Langsung Datangi Rumah Pelaku
Bahaya perempuan terlalu sering hamil
Hamil berkali-kali bukan hanya berisiko bagi ibu tetapi juga janin yang sedang dikandung. Berikut adalah beberapa kondisi yang mungkin terjadi jika perempuan terlalu sering hamil.
1. Preeklampsia
Terganggunya aliran darah dalam plasenta sehingga kebutuhan oksigen dan nutrisi janin bisa tidak terpenuhi.
2. Gangguan reproduksi
Ibu membutuhkan waktu pemulihan setelah melahirkan. Saat hamil terlalu sering dikhawatirkan waktu pemulihan itu tidak cukup.
3. Stres
Membesarkan anak membutuhkan kekuatan baik secara fisik maupun mental. Jika ibu hamil lagi saat masih harus merawat anak yang masih kecil, bukan tidak mungkin risiko stres akan meningkat.
4. Prolaps uteri / turun peranakan
Turunnya rahim ke liang vagina karena jaringan di sekitar rahim yang mengendur.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri