Infografis
Suara.com - Industri skincare dan kecantikan di Indonesia semakin berkembang pesat seiring dengan tingginya permintaan masyarakat akan solusi perawatan kulit dan rambut. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional yang mencakup kosmetik tumbuh sebesar 9,61 persen pada tahun 2021.
Hal ini telah mendorong munculnya merek baru dengan berbagai positioning dan gaya komunikasi yang up-to-date melalui media sosial maupun media konvensional. Meskipun memberikan banyak pilihan kepada konsumen, situasi ini juga menantang bagi beauty enthsuiast dalam memilih solusi perawatan kecantikan terbaik dan berkualitas.
Oleh sebab itu, General Manager Strategic Brand, PR dan Creative Management Erha, Amriel Aditya, mengatakan bahwa pihaknya berusaha mengedukasi beauty enthsuiast untuk lebih cerdas dalam memenuhi kebutuhan perawtaan kecantikan mereka.
"Kami berkomitmen untuk selalu menciptakan solusi terbaik, terdepan dan berkualitas agar setiap orang menjadi versi terbaik dari dirinya lewat penampilan kulit dan rambut yang sehat dan indah," kata Amriel.
Baca Juga: Viral Pria Tersinggung Dapat Kado Skincare dari Pacar: Maksudnya Muka Gue Jelek?
Kini mereka berkembang menjadi ERHA DermaBeauty Ecosystem, yakni sebuah proses yang dijalankan oleh mereka menciptakan solusi terbaik bagi konsumen.
Proses ini dimulai dengan mendengarkan suara kebutuhan dan keinginan konsumen melalui berbagai titik interaksi dengan pelanggan. Kemudian, ERHA Innovation Center mengembangkan dan menciptakan solusi-solusi inovatif dan komprehensif dengan branding dan desain yang up-to-date dan relevan.
"Solusi-solusi ini terdiri dari dua jenjang, yaitu solusi skincare untuk pengguna mandiri dan solusi clinical untuk pengguna skincare yang didampingi oleh Dermatologist,"kata Amriel.
Untuk mengakses solusi-solusi ini, Amriel menjelaskan bahwa mereka membangun ERHA Customer Channels dengan berbagai konsep di seluruh Indonesia yang menawarkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan, sesuai dengan segmen dan kebutuhan konsumen, baik secara online maupun offline.
Baca Juga: Kades Katulisan Korupsi Dana Desa, Uangnya Diduga Buat Beli Baju Hingga Skincare
