Suara.com - YouTuber Tasyi Athasyia terus dikuliti warganet, usai dirumorkan memiliki perlakuan buruk terhadap tim dan para karyawannya. Kali ini, seorang pemilik bisnis kuliner mengaku jika wanita 31 tahun tersebut juga sempat membuat hancur usahanya.
Semua itu diungkap oleh akun Instagram @kaesangpisangnugget sambil mengunggah beberapa pesan yang ia kirimkan ke pihak Tasyi, namun tak mendapatkan balasan.
Sang pemilik usaha makanan pisang nugget ini mengatakan jika beberapa tahun yang lalu, Tasyi dan kembarannya Tasya pernah menjadikan makanan mereka sebagai salah satu hidangan yang mereka review di konten battle makanan.
Namun saat itu, perkataan Tasyi membuat sang pemilik sakit hati karena sang YouTuber menuduhnya menjiplak ide usaha milik anak pejabat, yang diduga merupakan milik Kaesang Pangarep, Sang Pisang.
Baca Juga: Viral Bocah Panik Nyasar Naik Bus Timnas, Tuai Gelak Tawa Para Pemain
"Saya tidak terima dibilang penjiplak kue anak pejabat, padahal toko kita hadir lebih dahulu dan punya toko yang rame tanpa menjiplak kuwe yang sekarang terkenal banget," tulis akun tersebut.
"Tolong kata-kata menjiplak dll itu diklarifikasi yang mbak ku. Mana yang lebih dulu hadir antara Kaesang Pisang Nugget dan Sang Pisang," ucapnya pada pesan yang dikirimkan pada Tasyi.
Menurutnya, nama Kaesang sendiri ia ambil dari nama sang anak yang lahir pada 2016 silam. Parahnya, usai review buruk yang disampaikan Tasyi tanpa lebih dulu melakukan riset, penjualan usaha tersebut langsung drop.
Padahal saat itu, kata pemiliknya, ada 10 karyawan yang bertahan hidup dengan usahanya yang sudah berjalan sejak 2016.
"Dan jujur aja nih penjualan saya drop dengan amat sangat. Padahal saya mempunyai 10 karyawan yang bertahan hidup dengan usaha yang sudah berjalan di tahun ke 4 ini," kata dia.
Ia pun sempat menegur Tasyi melalui pesan pribadi di Instagram, namun sama sekali diberi tanggapan apapun. Sang pemiliknya juga memohon untuk kembaran Tasya Farasya itu menghapus video tersebut dari Youtubenya.
Kini, seluruh outlet dari usaha tersebut pun tutup hingga akhirnya ia harus berjualan melalui online, karena tak lagi memiliki modal untuk membayar sewa kios.
"Dari punya outlet 5 tempat, karyawan 14 orang, habis video itu beredar omset toko langsung anjlok dalam hitungan 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, skrg bangkrut ga ada," pungkasnya.
Pengakuan ini langsung mendapatkan banyak respon dari warganet, yang tak menyangka jika review buruk Tasyi juga pernah membuat sebuah bisnis rugi besar. Meski begitu saat ini video tersebut akhirnya telah dihapus di kanal YouTubenya.