Suara.com - Setelah mengalami putus cinta, banyak orang mencari cara untuk mengatasi perasaan kesedihan dan kehilangan dengan mencari hubungan baru. Salah satu fenomena yang umum terjadi dalam hal ini adalah rebound relationship atau hubungan lompatan.
Rebound relationship terjadi ketika seseorang terlibat dalam hubungan baru yang relatif cepat setelah berakhirnya hubungan asmara sebelumnya. Namun, meskipun dapat memberikan pengalihan sementara, rebound relationship juga memiliki dinamika dan tantangan yang perlu dipahami. Lantas, apa itu rebound relationship?
Mengenal Rebound Relationship
Rebound relationship dapat diartikan sebagai hubungan yang terbentuk sebagai respons terhadap putus cinta atau kehilangan dalam hubungan sebelumnya. Dalam rebound relationship, seseorang mencari pengganti atau pengalihan emosional melalui hubungan baru tanpa memberikan waktu yang cukup untuk memulihkan diri secara emosional.
Hubungan ini seringkali didasari oleh kebutuhan akan kenyamanan, pengakuan, atau keamanan yang hilang akibat berakhirnya hubungan sebelumnya.
Apa saja yang terjadi kepada seseorang yang mengalami rebound relationship? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa di antaranya.
1. Pengalihan Emosional
Rebound relationship dapat berfungsi sebagai pelarian sementara dari rasa kesedihan, kehilangan, atau kesepian yang mungkin dirasakan setelah putus cinta. Seseorang dapat mencoba mengisi kekosongan emosional dengan kehadiran orang baru dalam kehidupan mereka.
2. Ketergantungan Emosional
Baca Juga: Sinopsis A Relationship With No Space Between, Film Baru Lee Ji Hoon Bergenre Romantis Komedi
Karena rebound relationship seringkali terbentuk dengan cepat dan tanpa melalui proses pemulihan yang memadai, ketergantungan emosional yang kuat dapat terbentuk antara pasangan tersebut. Namun, ketergantungan ini mungkin tidak berdasar pada hubungan yang sehat dan kuat.