Suara.com - Penggunaan flex menstrual disc, alat bantu berhubungan seks saat menstruasi memicu perdebatan. Seksolog juga menegaskan perilaku ini bisa menyebabkan penyakit kelamin atau infeksi menular seksual.
Perdebatan ini berawal dari Influencer Andrea Gunawan di Twitter dengan nama akun @catwomanizer, membagikan pengalamannya berhubungan seks saat menstruasi menggunakan flex menstrual disc.
"Akhirnya nyobain berhubungan seksual saat menstruasi pakai flex menstrual disc. Ternyata nyaman, nggak ganggu aktivitas seksual sama sekali, bahkan nggak 'berasa'. Ternyata menstrual disc efektif jadi barrier supaya darah nggak luber kemana-mana," tulis Andrea dalam cuitannya dikutip suara.com, Sabtu (3/6/2023).
Sebagian besar netizen yang mendengar penjelasan Andrea, mengaku tidak habis pikir dengan cara tersebut karena dianggap akan membuat darah menstruasi kembali terdorong masuk dan lebih sulit keluar.
Baca Juga: Lina Mukherjee Sarankan Cewek Hubungan Seks Dulu Jelang Nikah, Netizen: Kelakuan Pasien RSJ!
Tapi Andrea malah mengklaim berhubungan seks saat menstruasi punya banyak manfaat, tapi tidak melampirkan hasil studi hingga membuat warganet ragu dan skeptis.
Sementara itu, Seksolog dr. Haekal Anshari menjelaskan darah haid mengandung sisa jaringan dari dari dinding rahim yang luruh setelah ovulasi.
"Kadar pH darah haid sama seperti darah biasa, namun dengan kadar protein, kolesterol dan bilirubin yang cenderung lebih rendah," jelas dr. Haekal dalam konten edukasi di akun Instagram pribadinya, yang diunggah pada 17 Februari 2023.
Meski sama dengan darah biasa, kata dr. Haekal berhubungan seks saat menstruasi bisa membahayakan kesehatan, karena meningkat risiko penyakit kelamin dan infeksi menular seksual (IMS).
"Misalnya HIV, herpes, sipilis, HPV, gonore, terutama bila melakukannya tanpa kondom," jelas dr. HaekaL.
Baca Juga: Heboh Seks saat Menstruasi, Ketahui 6 Pantangan saat Datang Bulan
Penyakit infeksi menular seksual ini bisa terjadi karena darah haid bisa jadi media kuman dan virus untuk menular ke penus saat bersentuhan dengan rongga vagina. Penularan terjadi jika perempuan positif IMS lalu menularkannya pada lelaki.
Kondisi lebih berisiko bisa dialami perempuan, karena saat periode menstruasi rahim akan sedikit lebih terbuka, sehingga bakteri dan virus penyebab IMS mudah masuk.
Selain itu berhubungan seks saat haid juga bisa memicu pertumbuhan jamur dan menyebabkan infeksi jamur vagina.
"Ini karena selama haid kadar pH vagina meningkat sehingga bakteri floral normal vagina tidak bisa menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen seperti jamur," tutup dr. Haekal.