Suara.com - Ukuran Mr P atau penis seringkali menjadi salah satu bahan perbincangan yang tak ada habisnya dibahas oleh para lelaki. Mereka seringkali mengaitkan ukuran Mr P sebagai simbol kejantanan mereka.
Terlebih, ini juga menjadi tolak ukur sensasi yang didapatkan saat melakukan hubungan seksual. Maka tak heran, para lelaki tertarik untuk mencoba berbagai cara, agar bisa membuat Mr P mereka menjadi lebih besar dan panjang.
Lantas apakah hal ini diperbolehkan? Menjawab hal tersebut, pakar seksual dr Boyke Dian Nugraha Sp.OG mengungkap jika hal ini memang banyak dilakukan oleh lelaki di Amerika Serikat dan Italia.
"Tapi mereka itu memang menarik ya, menarik akar penis kemudian kelihatan panjang, kemudian ditambahkan dengan lemak dari perutnya ditambahkan di situ sehingga kelihatan lebih besar," ucap dia seperti Suara.com kutip dari TikTok @pasutrisejati bersama Nikita Mirzani, Kamis (1/6/2023).
Baca Juga: Stres Bikin Penis Sulit Ereksi, Bisa Picu Impoten?
Namun, kata dia, melakukan operasi Mlmemperbesar Mr P bisa berbahaya. Pasalnya, kata dia Mr P akan menjadi lebih mudah patah, terutama saat posisi hubungan seks mereka salah.
"Memperbesar penis itu berbahaya. Kalau ada posisi-posisi misalnya posisi tertentu wanita di atas. Kan dia kadang-kadang si wanitanya tuh liar. Nah itu "krek". Kalo 'krek" udah ga bisa hidup selamanya," ujarnya lagi.
Begitu pula dengan memperbesar Mr P dengan cara tradisional seperti Indonesia. Misalnya dengan menyuntikkan silikon di dalam bambu hingga minyak-minyakan pembesar Mr P. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko kanker.
Untuk itu, ia tak menyarankan untuk para lelaki melakukan pembesaran Mr P, karena memiliki risiko yang besar terhadap kesehatan, juga keselamatan.
"Makanya kita nggak melakukan. Mereka silahkan kalau mau melakukan pergi ke sana. Beberapa pasien saya juga bgitu, akhirnya minta dikeluarkan silikonnya," tutup dia.
Baca Juga: Jamu Bisa Bikin Hubungan Seksual Makin Jos? Dokter Boyke Bilang Begini