Usai Klimaks Pria Malah Tak Responsif Rangsangan Seksual, Kok Begitu?

Kamis, 01 Juni 2023 | 20:50 WIB
Usai Klimaks Pria Malah Tak Responsif Rangsangan Seksual, Kok Begitu?
Ilustrasi berhubungan seks, bercinta, masalah seksual (Unsplash/We-Vibe WOW Tech)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa sangka, pria juga mengalami perubahan pada tubuh mereka setelah berhubungan seksual. Meskipun banyak orang, terutama pria, mungkin tidak menyadarinya karena kelelahan atau hanya menikmati sensasi seks saat itu, perubahan ini sebenarnya terjadi.

Proses respons seksual manusia melalui empat tahap yang mencakup fase kegembiraan, dataran tinggi, orgasme, dan fase resolusi. Pada tahap keintiman fisik ini, gairah seksual mencapai puncaknya dan berakhir dengan pelepasan, seperti ejakulasi pada pria dan orgasme pada perempuan.

Berhubungan seks di depan kaca. (Dok: Elements Envanto)
Berhubungan seks di depan kaca. (Dok: Elements Envanto)

Saat mencapai klimaks, perempuan dapat mengalami kontraksi otot vagina dan rahim, sementara pria mengalami pengencangan dan pelepasan di pangkal penis saat ejakulasi.

Setelah semua energi dilepaskan, tubuh perlahan kembali ke mode pra-seks. Detak jantung kembali normal, pernapasan melambat, otot-otot yang tegang mengendur, dan organ intim pria dan perempuan kembali ke ukuran, warna, dan bentuk semula.

Baca Juga: Video Syur Diduga Rebecca Klopper Termasuk Pelecehan Seksual Revenge Porn, Bagaimana Menghadapinya?

Tidak hanya secara fisik, tetapi secara psikologis juga terjadi perubahan. Seseorang mungkin merasa lelah, tenang, atau puas setelah mencapai klimaks tersebut.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap seksualitas. Siklus ini hanyalah cara untuk mengklasifikasikan respons manusia secara umum. Setiap orang dapat mengalami pengalaman seksual dan dampaknya secara berbeda.

Menurut Man Matters, setelah berhubungan seksual, tubuh pria memasuki periode refraktori. Ini adalah periode waktu antara orgasme yang baru saja terjadi di mana tubuh menjadi tidak responsif terhadap rangsangan seksual. Para ahli meyakini bahwa semakin tua usia pria, periode refraktori akan lebih lama.

Pada pria muda, periode refraktori dapat bervariasi antara beberapa menit, beberapa jam, hingga sehari. Namun, seiring bertambahnya usia, periode refraktori dapat mencapai 12 hingga 24 jam.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa periode refraktori mungkin lebih lama setelah berhubungan seksual dengan pasangan daripada aktivitas masturbasi.

Baca Juga: Empat Jenis Makanan Ini Dongkrak Stamina dan Kualitas Performa Seks di Ranjang

Mengerti bagaimana tubuh bereaksi setelah berhubungan seksual adalah penting untuk memahami diri sendiri dan pasangan, serta menjaga kesehatan dan kepuasan seksual secara menyeluruh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI