Cara Agar Busana Karya Mahasiswa Fashion Diperhitungkan: Idealis Aja Gak Cukup!

Rabu, 31 Mei 2023 | 12:42 WIB
Cara Agar Busana Karya Mahasiswa Fashion Diperhitungkan: Idealis Aja Gak Cukup!
Ilustrasi fashion stylist. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggiat pendidikan seni kreatif dan desain mengingatkan pentingnya mahasiswa fashion design yang ingin jadi desainer terhubung dengan industri fashion.

Dikatakan School of Computing & Creative Arts of Binus International, Samuel Mahatmaputra mengakui banyak mahasiswa fashion design yang masih memiliki idealisme dalam desainnya, sehingga sulit masuk ke industri.

"Kita paham banyak mahasiswa yang idealis pada desain pakaian buatannya, seperti kerahnya tinggi ada arti di balik itu, tapi kita perlu penyesuaian agar bisa diterima industri dan pasar," ungkap Samuel melalui keterangan yang diterima suara.com, Rabu (31/5/2023).

Samuel yang mengisi diskusi Limitless Future bersama La Trobe University di Binus Senayan itu mengingatkan, mahasiswa fashion wajib tahu industri fashion bukan sekedar membuat pakaian, tapi perlu memikirkan cara menjualnya.

Baca Juga: Asal-usul Desain Uang Rupiah 2.000 Bisa Mirip dengan 50.000

ilustrasi fashion (pexels.com/Kai Pilger)
ilustrasi fashion (pexels.com/Kai Pilger)

Agar fashion berhasil dijual dan terima pasar ini adalah keahlian para industri, sehingga pengetahuan bisnis juga harus dipelajari dan dikuasai mahasiswa fashion design.

"Selain kampus akan menyediakan wadah memamerkan karya mahasiswa di ajang fashion show nasional dan internasional, disarankan juga secara mandiri mahasiswa berinisiatif mengikuti kompetisi dan pameran fashion yang ada di dalam dan luar negeri," sambung Samuel.

Inilah sebabnya Direktur Kampus Binus Senayan, Drs. Andreas Chang mengatakan melahirkan lulusan yang kompetitif jadi tujuan utama kampus atau perguruan tinggi, agar mahasiswa sudah siap langsung terjun sebagai wirausahawan, berkarya dan diperhitungkan di dalam dan luar negeri.

Jika ini tercapai, mahasiswa bukan hanya merasa bangga pada diri sendiri tapi juga berkontribusi untuk Indonesia karena mampu bersaing di kancah global dan menambah peluang ekonomi.

"Memiliki pengalaman internasional yang dapat menjadi nilai tambah dan keunggulan kompetitif untuk bersaing di perusahaan global atau menjadi wirausahawan dengan pola pikir global," ungkap Drs. Andreas.

Baca Juga: Huawei Luncurkan Huawei Band 8, Rasa Smartwatch dengan Desain Makin Tipis dan Ringan

Sementara itu agar pendidikan fashion design dan industri fashion terhubung, Binus International bekerjasama dengan La Trobe University, salah satu perguruan tinggi di Australia yang sudah bekerjasama dengan industri fashion global.

Kerjasama ini terangkum dalam Two degree program, yang hasilnya saat lulus mahasiswa memiliki dua gelar akademik, bahkan mahasiswa bisa menyelesaikan tahun terakhir perkuliahan di Melbourne, Australia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI