Latiesha pun terbiasa mengumpulkan ludah dalam beberapa kali seminggu. Ia mencatat kalau ludah jadi produknya yang paling laris terjual, meski harganya minimal dibandrol 200 poundsterling atau setara Rp 3,6 juta.
"Saya mengukurnya berdasarkan setiap pelanggan, jika saya tahu mereka akan membayar banyak, saya akan menagih lebih banyak. Saya bernegosiasi sampai batas tertentu, tetapi saya tidak menjual kurang dari £200," imbuhnya.
Termahal dari ludah yang dijualnya, Latiesha pernah mendapatkan 27,7 juta rupiah. Latiesha mengungkapkan kalau orang yang membeli itu memang orang kaya.
"Saya tahu orang itu punya uang dan dia dengan senang hati membayarnya," pungkasnya.