Suara.com - Seorang mahasiswa fakultas kedokteran di Inggris, Latiesha Jones, memilih putus kuliah demi serius menjalankan bisnis berjualan air liur. Dokter sebenarnya telah jadi cita-cita Latiesha sejak kecil. Namun, pada akhirnya ia memilih serius jalankan bisnis yang bisa menghasilkan hingga ribuan pound atau mencapai puluhan juta rupiah.
Latiesha yang kini berusia 22 tahun itu menemukan celah bisnis dengan menjual ludah yang dibandrol seharga £300 sampai £1.500 atau berkisar Rp 5,5 juta - Rp 27,7 juta. Selain ludah, dia juga memenuhi permintaan aneh seperti kliping kuku kaki dan seprai berumur seminggu.
Dari hasil penjualannya tersebut, Latiesha mengklaim kalau dirinya telah berhasil melunasi utang sebanyak £11.000 (Rp 203 juta) dan membeli properti pertamanya dengan uang tunai.
"Semuanya dimulai secara kebetulan, dan sekarang saya telah melakukannya selama empat tahun. Itu dimulai ketika saya pindah ke Manchester untuk kuliah dan saya bekerja (paruh waktu) di Tesco," kata Latiesha dikutip dari Mirror.
Ia mengatakan kalau dirinya memulai bisnis itu dari OnlyFans. Ia sering mendapat permintaan aneh, salah satunya permintaan air liur.
"Ketika saya pertama kali dimintai sebotol ludah saya, saya pikir itu adalah lelucon pada awalnya dan itu tidak serius," ujarnya.
Setelah menyetujui, Latiesha menjual £300 (Rp 5,5 juta) untuk sebotol air liur kepada pembelinya. Ia merasa kalau harga tersebut sangat mahal. Tetapi rupanya pembelinya serius dan meminta detail nomor rekening bank Latiesha.
"Ini jauh lebih mudah daripada OnlyFans dan mengambil foto itu sudah pasti," imbuhnya.
Ia mengatakan kalau dirinya tidak akan pernah menerima permintaan yanh harganya kurang dari £100 (Rp 1,8 juta). Ia pun hanya berjualan tiga kali sehari.
Baca Juga: Nasib 2 Mahasiswa Kedokteran Unand Tersangka Pelecehan Seksual Tunggu Putusan Rektor
"Ada orang yang meminta seprai setelah saya pakai selama seminggu, pakaian olahraga yang sangat berkeringat dan menjijikkan, air mandi, sikat gigi, dan ludah pasta gigi apa pun yang Anda pikirkan, orang menginginkannya," ungkapnya.
Latiesha pun terbiasa mengumpulkan ludah dalam beberapa kali seminggu. Ia mencatat kalau ludah jadi produknya yang paling laris terjual, meski harganya minimal dibandrol 200 poundsterling atau setara Rp 3,6 juta.
"Saya mengukurnya berdasarkan setiap pelanggan, jika saya tahu mereka akan membayar banyak, saya akan menagih lebih banyak. Saya bernegosiasi sampai batas tertentu, tetapi saya tidak menjual kurang dari £200," imbuhnya.
Termahal dari ludah yang dijualnya, Latiesha pernah mendapatkan 27,7 juta rupiah. Latiesha mengungkapkan kalau orang yang membeli itu memang orang kaya.
"Saya tahu orang itu punya uang dan dia dengan senang hati membayarnya," pungkasnya.