Viral Rombongan Biksu Thailand Jalan Kaki ke Borobudur Malah Diejek Botak, Padahal Punya Makna Mendalam

Selasa, 30 Mei 2023 | 08:50 WIB
Viral Rombongan Biksu Thailand Jalan Kaki ke Borobudur Malah Diejek Botak, Padahal Punya Makna Mendalam
Puluhan biksu disambut warga di Pekalongan. (ANTARA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rombongan biksu dari Thailand menuju Candi Borobudur dengan berjalan kaki menyita perhatian publik. Diketahui, para biksu tersebut tengah menjalankan ritual Thudong yang nantinya akan berakhir di Candi Borobudur.

Di berbagai media sosial, video para biksu Thailand yang tengah berjalan beredar luas. Namun, dari salah satu video yang beredar, justru ada hal yang membuat warganet geram. Pasalnya, dari justru beredar video warga sekitar yang memanggil para biksu dengan sebutan ‘botak’.

Dalam video yang diunggah kembali akun Tiktok @agusmonotaudio4, terdengar warga yang memanggi para biksu dengan sebutan ‘botak’. Mendengar hal itu, salah seorang biksu pun menengok dan memperingatkan warga tersebut.

Warganet yang melihat video tersebut langsung geram. Menurut beberapa warganet, orang yang memanggil botak itu tidak bisa menghargai sesama manusia. Padahal, seharusnya warga bisa menghargai perbedaan dan toleransi beragama.

Baca Juga: Cara Beli Tiket Festival Lampion Waisak Borobudur 2023

“Perlunya ortu mendidik anak dalam bertoleransi, menghormati dan menghargai setiap perbedaan,” tulis salah seorang warganet di kolom komentar.

“Seharusnya menghormati sesama manusia walaupun beda agama,” komentar akun lainnya.

Biksu sendiri dalam agama Budha memang terlihat botak. Namun, rupanya di balik kebotakan seorang biksu ini terdapat makna dan sejarahnya tersendiri.

Melansir Head Blade, pencukuran rambut ini dikenal sebagai tonsur. Pencukuran rambut para biksu ini disimbolkan sebagai penolakan ego dan mode duniawi.

Sementara itu, dalam Buddhisme, mencukur rambut kepada dan wajah adalah bagian dari Pabbajja, yaitu ketika seseorang meninggalkan rumahnya untuk menjalani kehidupan sebagai Buddhis.

Baca Juga: Jalan Kaki Thailand - Magelang, Biksu Ini Ungkap Jumlah Sandal yang Dipakai: Hilang Satu tapi ya Sudah Tidak Apa-Apa

Hal ini menjadi bagian penting dalam langkah orang tersebut menjadi seorang biksu. Oleh sebab itu, para biksu biasanya botak dan tercukur bersih. Untuk prosesnya juga ada beberapa aturan atau pedoman tercantum untuk para pengikutnya yang ditahbiskan.

Beberapa pedoman tersebut ada pada daftar Khandhaka, di antaranya sebagai berikut.

  • Harus menggunakan pisau cukur untuk menghilangkan rambut.
  • Tidak memotong dengan gunting (kecuali diperlukan secara medis).
  • Tidak mencabut dan atau mewarnai uban.
  • Tidak ada perawatan rambut termasuk menyikat, dan lain-lain.

Sementara untuk saat ini pemotongan rambut hingga botak juga diartikan sebagai mencegah kesombongan dalam dirinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI