Suara.com - Membuat bergidik ngeri restoran Taipei menyajikan ramen dengan topping ikan laut dalam isopoda berkaki 14, yang wujudnya seperti alien.
Restoran Ramen Boy baru-baru ini viral di Facebook usai mengumumkan hidangan terbarunya yang dinamakan Giant Isopod with Creamy Chicken Broth Ramen. Terdiri dari semangkuk besar ramen dan isopod besar yang dikukus bersama dengan cangkangnya.
Saat mengolah menu ini, juru masak lebih dulu mengeluarkan jeroan perut, menyisihkan kelenjar krim untuk dikonsumsi lalu mengukusnya.
![Ilustrasi Ramen Ikan Alien. Ramen Boy/Facebook](https://media.suara.com/pictures/original/2023/05/28/82446-ilustrasi-ramen-ikan-alien.jpg)
Ikan laut dalam ini memiliki daging putih, yang konon rasanya seperti lobster dan kepiting. Tapi kelenjar kuning yang disisihkan, akan memberikan sensasi rasa manis tak terduga.
Baca Juga: Resep Pempek Kuah Cuko Hitam, Empuk Padahal Cuma Tepung, Termaknyus
Mengutip Oddity Central, Jumat (26/5/2023) awal mula ide ini tercetus oleh pemilik Ramen Boy yang berencana membuat hidangan tidak biasa saat mengunjungi Jepang, dan di saat bersamaan ia melihat isopoda di akuarium.
Saat itu ia berpikir ikan tersebut sangat imut, sampai akhirnya memutuskan menjadikannya topping hidangan ramen eksklusif.
Adapun ramen disajikan dengan cara direbus dalam sup ayam, lalu disajikan bersama serpihan cumi dan bonito. Namun hidangan ramen ini tidak disajikan untuk semua orang, dan hanya diperuntukan bagi pelanggan setia restoran.
Kebijakan ini diterapkan karena penampilan ramen isopod akan membuat banyak orang kecewa, apalagi harganya juga terbilang mahal yakni 48 dolar atau Rp 700 ribu per porsi lantaran persediaan isopoda yang terbatas.
Perlu diketahui isopod atau yang dikenal nama istilah Bathynomus Giganteus adalah spesies karnivora yang hidup di kedalaman 7.000 meter. Hewan ini hidup dengan cara memakan sisa-sisa makhluk laut dan biota laut yang bergerak lambat seperti teripang, spons, dan nematoda.
Baca Juga: Puluhan Ribu Ikan Hias Laut Dikirim dari Sumbar ke Pasar Domestik
Awal mulai hewan ini hidup sebagai parasit karena memakan darah dan daging inangnya, sampai akhirnya ia tumbuh menjadi pemulung laut yang memakan bangkai.