Dukung Pemberdayaan Perempuan Melalui UMKM, P&G Indonesia Renovasi 6 Warung di Desa Wanakerta

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 26 Mei 2023 | 17:50 WIB
Dukung Pemberdayaan Perempuan Melalui UMKM, P&G Indonesia Renovasi 6 Warung di Desa Wanakerta
P&G dan Habitat for Humanity Indonesia bergotong-royong merenovasi 6 warung milik warga Desa Wanakerta, Karawang, Jawa Barat. (Foto: Ririn Indriani/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Seperti yang telah diketahui bersama, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) adalah rumah yang tidak memenuhi persyaratan hunian yang nyaman dan aman serta tidak menyehatkan dan/atau justru membahayakan penghuninya.
Begitu juga halnya dengan Warung yang dianggap Tidak Layak Huni beroperasi dengan ciri-ciri tidak memiliki pondasi permanen (hanya menggunakan kayu lapis), kurang mendapatkan pencahayaan alami, sirkulasi udara tidak baik, tidak tersuplai air bersih yang memenuhi standar kesehatan dan sanitasi buruk.

Kondisi inilah yang menjadikan dukungan dan program seperti ‘Making a House a Home’ semakin penting untuk diselenggarakan.

Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 juga berdampak besar bagi perekonomian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Berdasarkan data Bank Indonesia tahun 2021, ditemukan bahwa sekitar 87,5 persen UMKM mengalami penurunan pendapatan akibat dampak pandemi Covid-19.

Di samping itu, masih buruknya kondisi tempat usaha serta rendahnya literasi finansial juga menjadi hambatan tumbuhnya usaha mikro seperti warung yang menjadi salah satu tulang punggung ekonomi lokal di Desa Wanakerta, Karawang, Jawa Barat.

Seperti halnya di area pedesaan lainnya, banyak perempuan di Desa Wanakerta menghabiskan sebagian besar waktunya di warung, karena warung melekat pada rumah mereka.

Dalam jangka panjang, warung dan rumah yang aman dan layak juga dapat mempengaruhi kualitas kehidupan, kesehatan mental, mengurangi kekerasan rumah tangga, dan berbagai dampak positif lainnya.

Berkaca pada situasi tersebut, P&G bersama Habitat for Humanity Indonesia bergerak untuk meninjau dan melakukan proses seleksi melalui delapan langkah pendekatan partisipasi komunitas, mulai dari Survey/penilaian, Sosialisasi, Pembentukan Panitia & Program, Pemilihan Keluarga, Respon Masyarakat, Verifikasi, Persetujuan Kedua Belah Pihak, hingga Implementasi Revitalisasi.

Alhasil, terpilih enam penerima manfaat pemilik usaha mikro (warung) di Desa Wanakerta, Karawang.

Simon menuturkan ada beberapa kriteria dari penerima manfaat dalam program P&G ‘Making a House a Home’.

Baca Juga: Gencarkan UMKM Lewat Pelatihan Membuat Serbuk Jahe Merah Bagi Warga

Pertama, penerima manfaat bekerja sebagai Buruh Tani dan Buruh Pabrik yang memiliki penghasilan di bawah Rp 50.000 per hari. Kedua, mereka memiliki tanah/bangunan sendiri, namun kondisi bangunannya tergolong tidak layak huni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI