Millen Cyrus Pamer Baby Bump Ngaku Hamil, Apakah Nanti Bisa Keluarkan ASI?

Kamis, 25 Mei 2023 | 18:25 WIB
Millen Cyrus Pamer Baby Bump Ngaku Hamil, Apakah Nanti Bisa Keluarkan ASI?
Gaya Pacaran Millen Cyrus. (Instagram/millencyrus)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Heboh Millen Cyrus pamer baby bump dan ngaku hamil 17 minggu, menimbulkan pertanyaan bisakah transgender menghasilkan ASI atau air susu ibu?

Potret kehamilan model berusia 23 tahun dibagikan dalam unggahan terbarunya saat berpose dengan Lionel Lee, yang juga memegang perut kekasihnya.

"Finally!!!! 17 weeks," tulis @millencyrus, Kamis (25/5/2023).

Melansir La Leche League Interinational, orangtua transgender bisa menghasilkan ASI jika menjalani terapi induksi laktasi, yaitu dengan cara mengkombinasikan terapi homon, obat-obatan dan stimulasi puting untuk menginduksi laktasi pada lelaki.

Baca Juga: Wajah Millen Cyrus Berubah Jadi Pria Macho saat Pakai AI Jadi Gunjingan: Filternya Terlalu Jujur

Millen Cyrus pamer perut buncit hamil 17 minggu. (Instagram/ millencyrus)
Millen Cyrus pamer perut buncit hamil 17 minggu. (Instagram/ millencyrus)

Metode ini serupa dengan prosedur untuk ibu adopsi dan ibu non kehamilan yang disebut dengan Newman-Goldfarb.

Meski begitu hormon reproduksi lelaki yakni testosteron memang diakui bisa menganggu hormon menyusui yaitu prolaktin, yang hasilnya bisa menurunkan produksi ASI yang signifikan.

Inilah sebabnya orangtua transgender perlu mengonsumsi hormon spironolactone untuk menekan kadar testosteron, pada tubuh yang awalnya lahir sebagai lelaki.

Tapi testosteron tidak akan menganggu induksi laktasi di dada, dan hubungan keperawatan bayi dengan metode skin to skin.

Sementara itu mengutip New Scientist, pada 2018 pertama kalinya tercatat secara resmi sebagai transgender yang berhasil menyusui bayinya.

Baca Juga: Millen Cyrus Pamer Baby Bump 17 Minggu, Transplantasi Rahim Jadi Cara Transgender untuk Punya Anak?

Transgender tersebut berusia 30 tahun, awalnya ia lahir sebagai lelaki lalu menjalani pengobatan eksperimen selama 3 setengah bulan terdiri dari terapi hormon, obat mual dan stumulasi payudara. Hasilnya transgender tersebut mampu memproduksi 227 gram ASI sehari.

"Banyak wanita transgender mencari pengalaman sebanyak mungkin dari wanita non transgender, jadi saya melihat ini akan sangat populer," ungkap Joshua Safer dari Boston Medical Center.

Jauh sebelum bisa mengeluarkan ASI, lebih dulu transgender menerima perawatan hormon feminisasi selama beberapa tahun, sebelum akhirnya memulai perawatan laktasi. Bahkan ia menjalani spironolakton yang bisa menghalangi efek testosteron, dan sejenis estrogen seperti progesteron.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI