Suara.com - Kasus video syur mirip artis Rebecca Klopper hingga kini masih menjadi perbincangan warganet. Beberapa warganet menduga kalau sosok wanita dalam video tersebut benar Rebecca Klopper. Namun, warganet juga mencurigai kalau Rebecca Klopper adalah korban dari revenge porn.
Meski dinilai sebagai korban, nyatanya masih banyak juga warganet yang menghujat sosok wanita dalam video tersebut. Bahkan, warganet malah saling bertukar link video syur mirip Rebecca Klopper, hingga mengomentari fisik wanita dalam konten intim itu.
Sementara itu, sebuah akun di Twitter merasa kesal karena pada dasarnya wanita yang mirip Rebecca Klopper itu hanya korban revenge. Namun, kenapa wanita tersebut yang tetap disalahkan ketika video syur tersebar.
"Bangs*t bener kok bisa sesama perempuan yang jelas jadi sisi paling rentan saat video aktivitas seksualnya kesebar ikut-ikutan minta link buat muasin jiwa haus kalian akan dunia pergosipan artis," ucap akun @cinnamongirlc, Senin (22/5/2023).
Baca Juga: Rebecca Klopper Kekasih Fadly Faisal Terseret Kasus Video Asusila 47 Detik, Haji Faisal: Saya Kaget
Beberapa warganet lainnya juga setuju. Hal ini karena ketika ada video syur yang tersebar baik melalui revenge porn atau tidak, justru selalu pihak wanita yang disalahkan. Namun, mengapa yang menjadi korban dari revenge porn kebanyakan seorang wanita?
Mengutip situs Departemen Ilmu Hubungan Internasional UGM, Dalam karya filsafat The Society of the Spectacle, disebutkan kalau kebanyakan dari revenge porn ini merupakan seorang wanita. Ini terjadi karena adanya stigma kebiasaan perempuan yang membuatnya mengundang hal-hal berbau seksual.
Selain itu, para wanita juga dianggap mudah ditekan untuk mengambil gambar atau video. Lebih parahnya lagi pada beberapa kasus yang tersebar, foto ataupun video korban revenge porno tidak mengetahui dirinya direkam oleh kekasihnya atau dikenal dengan sebutan non-consensual intimate images violence (NCII)
Hal tersebut yang biasanya membuat para pelaku laki-laki untuk kebutuhan pribadinya. Namun, ketika ada masalah atau tidak senang melihat mantannya memiliki kekasih baru, pelaku itu langsung menyebarkan video syur tersebut. Hal ini ditujukan untuk membuat citra mantannya menjadi buruk.
Alasan citra wanita mudah menjadi buruk karena revenge porn karena stigma di masyarakat. Wanita seringkali dianggap sebagai pelacur saat video tersebar. Oleh karena itu, ketika tersebar, wanita yang lebih banyak disalahkan dibandingkan laki-laki.
Wanita juga sering dianggap rendahan. Padahal, dalam kasus foto maupun video yang tersebar itu, tidak hanya ada wanita tersebut. Namun, karena dianggap lemah, selalu pihak wanita yang diolok-olok dalam kasus revenge porn.