Suara.com - Nagita Slavina dibuat kaget saat Raffi Ahmad bertanya seumpama anaknya Rafathar Malik Ahmad pergi pacaran hanya berdua ke Bali. Perumpamaan juga banyak dialami orangtua yang bingung cara menghadapi anak mulai berpacaran.
Dalam potongan video yang dibagikan akun Instagram @netmediatama, menampilkan cara Nagita Slavina jika menghadapi anaknya yang sudah mulai berpacaran. Jawaban ini membuat banyak orang terhenyak, karena ibu dua anak itu dianggap sangat bijak.
"Nih Rafathar nih! Mah Aa kan sudah 17 tahun. Aa mau anniversary sama pacar Aa mau ke Bali berdua, nah gimana tu?," ungkap Raffi Ahmad memposisikan diri sebagai Rafathar mengutip potongan video @netmediatama, Rabu (24/5/2023).
"Jangan gitu nak, itu kan anak perempuan, kan belum nikah. Kalau misalkan sayang nggak boleh begitu pergi cuma berdua, perginya harus rame-rame sama keluarga, mama ikut atau ajak keluarganya," ungkap Nagita Slavina menjawab perumpaan suaminya.
Baca Juga: Syok dengan Harga Baju Nagita Slavina, Netizen Langsung Cari Versi KW
Melansir Good Therapy, membesarkan remaja adalah salah satu fase yang paling menakutkan bagi orangtua. Ini karena lebih sulit menerapkan aturan dengan tegas dan kapan waktu yang tepat untuk memberikan kebebasan.
Berikut ini beberapa hal yang harus dilakukan orangtua saat anak mulai berpacaran:
1. Jelaskan Pacaran yang Sehat
Orangtua harus menjelaskan pada anak yang mulai berpacaran, dasar hubungan yang sehat harus berlandaskan rasa hormat, kepercayaan, kejujuran, komunikasi dan dukungan. Selain itu saat anak menjalin hubungan, ia dan pasangan harus setara, tidak boleh ada yang mengintimidasi atau salah satunya merasa tertekan.
2. Pacaran yang Salah dan Keliru
Baca Juga: Warganet Nyinyir Pria Bertato Ini Ngaku Mirip Raffi Ahmad: Abis Disengat Tawon Kah?
Paparan media sosial, membuat anak remaja mudah melakukan bullying hingga pelecehan yang bahkan tanpa sadar bisa dilakukan kepada pasangan yang disebut sebagai kekasihnya.
Di posisi ini orangtua harus bisa menjelaskan agar anak mengenali tanda bullying dan pelecehan seksual. Sehingga nantinya mereka tidak jadi korban maupun pelaku, terlebih jika dilakukan dengan dalih berpacaran.
3. Perbedaan Nafsu, Suka dan Cinta
Di masa remaja, pola pikiran dan emosional anak belum sepenuhnya matang sehingga mereka tidak tahu dengan pasti, apa perasaan yang sedang dirasakan. Terlebih saat anak mengaku punya pacar, orangtua harus jelaskan dan bantu anak mengenali perasaan, apakah yang mereka rasakan cinta, suka atau nafsu semata.
Jelaskan pada anak jika suka tidak sama dengan cinta. Apalagi rasa suka menimbulkan sensasi kupu-kupu seperti merinding, tidak bisa makan dan tidur. Sedangkan cinta membutuhkan waktu untuk tumbuh. Sedangkan suka umumnya hanya terjadi secara tiba-tiba semata.