Dokter Boyke Ungkap Titik Rangsang Wanita Bisa Berubah Ketika Menopause, Kenapa Bisa Begitu?

Rabu, 24 Mei 2023 | 21:05 WIB
Dokter Boyke Ungkap Titik Rangsang Wanita Bisa Berubah Ketika Menopause, Kenapa Bisa Begitu?
Dokter Boyke Dian Nugraha, Sp.OG, MARS. (Dok. Dini/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada wanita, biasanya memiliki titik-titik rangsang tertentu yang membuat hasrat seksualnya meningkat ketika disentuh. Biasanya titik-titik rangsang tersebut seperti payudara, bibir, leher, hingga area Miss V.

Namun, rupanya area rangsang tersebut dapat berubah ketika wanita alami menopause. Dokter spesialis kandungan dan seksolog, Dokter Boyke mengatakan, ketika menopause hal tersebut membuat adanya perubahan hormon dalam tubuh perempuan.

Akibat adanya perubahan hormon itu, dapat memengaruhi titik rangsan para wanita. Oleh sebah itu, ketika ada bagian tubuh yang tadinya adalah titik rangsang wanita, ketika alami menopause, area sensitifnya bisa berubah. Hal ini bisa memberikan rasa ngilu ketika disentuh.

"Pada awalnya sebelum menopause mungkin karena perubahan hormon, termasuk menopause itu kan hormon estrogennya turun. Tadinya yang biasanya dipegang di daerah situ menyenangkan, itu kadang-kadang menjadi ngilu," ungkap Dokter Boyke dalam video yang diunggah di kanal YouTube TALKPOD, tiga tahun lalu.

Baca Juga: Rahasia Bikin Perempuan Orgasme Hingga Muncrat di Atas Ranjang, Dokter Boyke Bilang Begini

Oleh sebah itu, kemungkinan para wanita ketika menjelang usia menopause akan merasakan perbedaan pada titik rangsagnya. Sebab hal ini juga para pria harus bisa belajar mengetahui titik-titik rangsang pasangannya yang baru.

"Jadi dia harus mulai, pasa usia-usia menjelang menopause itu di atas 40-an, si pria mencari titik-titik peka rangsang yang lain," jelas Dokter Boyke.

Titik-titik rangsang yang baru itu juga bisa ada di mana saja. Bahkan, mungkin titik-titik rangsang tersebut ada pada area-area yang jarang seperti kaki, jari, dan lain-lain. Nantinya, ketika titik rangsa lamanya disentuh, itu bisa membuat perasaan nyeri ataupun tidak nyaman.

"Bahkan, sampai ada yang di kaki, di jari-jari, yang tadinya mungkin di daerah-daerah sekitar payudara tadinya menyenangkan untuk dirangsang menjadi sakit pada wanita-wanita memasuki usia menopause," sambungnya.

Jika mengalami hal ini, pihak wanita juga harus bisa bicara dengan pasangannya. Dokter Boyke mengatakan, biasanya wanita akan sangat sensitif dan emosional terkait masalah seks. Untuk itu, usahakan bisa bicara. Jangan sampai tidak bicara membuat pria akhirnya memaksa. Hal tersebut bisa termasuk ke dalam pemerkosaan ataupun KDRT.

Baca Juga: Hiperseks Ganggu Aktivitas Sehari-Hari? Dokter Boyke Ungkap Tips untuk Mengatasi Gairah Terlalu Tinggi

"Si perempuan kalau dia merasa sakit juga ngomong. Perempuan itu kan banyak memiliki sisi-sisi emosional kalau melakukan hubungan seks. Jadi enggak bisa sembarangan atau maksa itu bisa masuk KDRT," pungkas Dokter Boyke.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI