Suara.com - Band asal Inggris Coldplay memiliki banyak penggemar di Indonesia. Karenanya, saat akan menggelar konser untuk pertama kalinya di Gelora Bung Karno, Jakarta pada 15 November 2023 mendatang, hal ini pun disambut secara antusias oleh banyak orang.
Namun, konser Coldplay menjadi sorotan saat banyak penggemar tidak bisa mendapatkan tiket dari situs resmi. Padahal, statusnya sudah habis terjual hanya dalam waktu hitungan menit. Di balik hal tersebut, ternyata ada para calo yang ingin mengambil keuntungan dan menjualnya kembali dengan harga tinggi.
Seorang youtuber bernama Ferry Irwandi geram melihat hal ini. Ia pun membongkar cara kerja calo tiket konser Coldplay yang ternyata cukup canggih hingga sulit dikalahkan saat war pembelian tiket berlangsung.
"Mereka-mereka ini ya waktu kita renutan untuk mendapatkan satu tiket, itu (mereka) bisa punya ratusan tiket. Dan ratusan tiket itu dijual kembali," ujarnya seperti yang Suara.com kutip di video di kanal YouTubenya pada Rabu (24/5/2023).
Baca Juga: Apa Itu Puteri Indonesia Intelegensia? Gelar yang Disandang Lycie Joanna
Saat diselidiki olehnya, ternyata cara kerja calo-calo tiket Coldplay menurutnya benar-benar luar biasa. Bukan cuma soal device dan jaringan internetnya, mereka tak segan menggunakan scalping bot.
Dikutip Arkoselabs, scalping bot adalah fenomena umum di industri e-commerce dan ticketing, yang sering menyebabkan penolakan persediaan. Scalping online dilakukan menggunakan bot scalper.
Ini adalah bot khusus yang digunakan untuk mengungguli konsumen asli dalam mengamankan barang yang bergerak cepat seperti tiket acara, konsol game, dan item edisi terbatas.
Karena bot secara otomatis akan menambahkan item yang mereka cari ke keranjang mereka, konsumen asli jadi tidak bisa mendapatkan kesempatan yang adil untuk mendapatkan penawaran dan diskon.
"Jadi wajar kalau war tiket itu susah sekali. Karena yang kita lawan bukan cuma manusia tapi mesin. Jadi calo-calo kita ini semakin canggih cuy dan jangan heran mereka semakin berkembang dan semakin totalitas untuk melakukan ini. Kenapa? Karena cuan," pungkas dia lagi.
Bagaimana tidak, calo tiket memang bisa menjual dengan harga tinggi, bahkan keuntungan mereka bisa mencapai 5 hingga 6 kali lipat dari harga aslinya. Apalagi, perputarannya juga sangat cepat, karena peminat yang tinggi.
Menurut Ferrt, cara untuk menghentikan percaloan ini tidak rumit dan cukup sederhana. Yaitu, jangan membeli tiketnya. Dalam pandangannya, pertarungan antara calo dan pembeli tiket ini hanya semacam permainan kuat-kuatan. Siapa yang lebih kuat, ia yang menang.
"Ini cuma game mentalitas sederhana, game kuat-kuatan nahan. Nahan antara jual dan beli," ucap Ferry melanjutkan penjelasannya.
Menurut YouTuber yang memiliki 641 ribu subscriber tersebut, cara seperti ini bisa membuat para calo bangkrut.
"Tapi kalau calo, ketika mendekati hari H dan tiket mereka tidak terjual maka apa yang terjadi? Tang terjadi adalah mereka menderita kerugian ratusan juta hingga milyaran rupiah," tambahnya.
Selanjutnya, Ferry mengajak masyarakat agar bisa menghancurkan praktik percaloan ini. Karena bagaimanapun, praktik tersebut adalah hal yang merugikan.