Suara.com - Penduduk Penang dan Kedahan, Malaysia, dikabarkan melakukan panic buying air mineral. Hal ini lantaran Sungai Muda yang menjadi salah satu pemasok air bersih mengering.
Mengutip dari The Star, para warga mulai menyerbu supermarket dan mengambil air mineral dengan jumlah yang banyak. Bahkan, dalam video viral yang beredar, sejumlah warga sampai berteriak dan bersaing untuk mendapatkan botol-botol air tersebut.
Meskipun pasokan air pulih dalam waktu kurang dari 24 jam, banyak penjual makanan yang diwawancarai mengatakan mereka memutuskan untuk tidak buka karena tidak dapat menyiapkan bahan makanan tanpa air sehari sebelumnya.
Tanpa air di Sungai Muda, Bendungan Penang langsung terdampak. Bendungan Ayer Itam terisi 39,8 persen, Bendungan Teluk Bahang 46,2 persen dan bahkan Bendungan Mengkuang yang lebih besar, yang biasanya terisi lebih dari 90 persen, turun menjadi 88,2 persen.
Ketua Menteri Chow Kon Yeow mengimbau warga Penang pada hari Minggu untuk menghemat air. Ia juga menyebutkan bahwa Bendungan Ayer Itam menyediakan air bagi penduduk setempat dan hanya cukup untuk bertahan selama 120 hari.
“Penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu, tertinggi di negara ini. Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air,” ungkap Presiden Penang Water Watch, Dokter Chan Ngai Weng, seperti dikutip Suara.com, Senin (22/5/2023).
Kekeringan itu terjadi lantaran sensor yang salah dan menyebabkan gerbang bendungan di Sungai Muda terbuka. Chan mengatakan seharusnya ada peringatan otomatis ketika gerbang bendungan terbuka sendiri karena sensor yang salah.
“Seharusnya juga ada peringatan merah umum yang dikirim ke setiap tingkat otoritas di Penang dan Kedah begitu permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu,” lanjut Chan.
Chan juga mendesak Pemerintah Federal untuk membantu menemukan jalan tengah untuk Perak dan Penang terkait masalah ini.
Baca Juga: Kronologi Warga Malaysia Panic Buying Air Minum Kemasan, Berawal dari Bendungan Mengering