Suara.com - Baru-baru ini ungkapan anak Nikita Mirzani, Arkana menjadi sorotan warganet. Pasalnya, putra bungsunya itu keceplosan mengaku pernah dipukul oleh Nikita Mirzani.
Hal ini terekam saat Nikita Mirzani tengah melakukan siaran langsung. Dalam siaran langsung yang diunggah kembali akun @siniiisiniii, Sabtu (20/5/2023), Arkana membahas kalau tidak boleh untuk memukul orang lain.
Sementara itu, awalnya Nikita Mirzani menanggapi kalau memukul orang lain bukanlah hal yang baik untuk dilakukan.
"Gak boleh, gak boleh tabokin orang," ungkap Arkana dalam video tersebut.
"Gak boleh tabokin orang ya dek," sahut Nikita Mirzani menanggapi ucapan Arkana.
Setelah itu Nikita Mirzani bertanya siapa yang sering dipukul. Sementara Arkana langsung mengaku kalau ia yang sering dipukul.
"Siapa yang ditabok?" tanya Nikita Mirzani.
"Aku yang ditabok," ujar Arkana.
Namun, setelah itu Nikita Mirzani bertanya siapa yang sering memukul putranya itu. Akan tetapi, setelah itu Arkana malah menjawab kalau ibunya sendiri yang sering memukulnya.
"Ditabok sama siapa?" tanya Nikita Mirzani lagi.
"Sama Ami (panggilan untuk Nikita Mirzani dari anaknya)," jawab Arkana.
Hal tersebut langsung menjadi perhatian warganet. Beberapa mengatakan, ucapan Arkana itu tidak pernah bohong. Bahkan, beberapa menilai kalau ekspresi Nikita Mirzani langsung berbeda.
"Anak kecil loh nggak pernah bohong, udah gitu tatapan Nikita langsung beda," kata @nessh**.
"Gak heran kok, duarr Arkana sepolos itu keceplosan," kata @razqa_collec****.
Terkait anak yang sering dipukul atau dimarahi sendiri, ini bisa memberikan dampak yang besar pada anak. Pasalnya, anak yang sering dipukul dapat berpengaruh pada perilakunya di masa depan. Mengutip Hello Sehat, berikut beberapa dampak negatif dari anak yang sering dipukul.
1. Trauma
Anak yang sering dipukul bisa membuatnya mengalami trauma. Menurut The American Academy of Pediatric, kondisi tersebut jika dibiarkan dapat meninggalkan post-traumatic stress disorder (PTSD). Anak bisa saja jadi mudah marah, sulit tidur, daya ingat terganggu, dan lain-lain.
2. Sulit sosialisasi
Dampak lain dari anak yang sering dipukuli yaitu mereka jadi sulit bersosialisasi dengan orang lain. Hal ini karena anak menjadi takut dengan orang-orang di sekitar. Anak juga jadi sulit untuk percaya diri dan berprestasi karena hal tersebut.
3. Gangguan perkembangan otak
Dalam jurnal Infant and Child Development, anak yang sering mendapat pukulan dari orang tuanya bisa memengaruhi perkembangan otaknya. Hal ini memengaruhi kemampuannya ketika dia dewasa.
4. Sulit belajar
Dampak anak yang sering dipukul juga membuatnya sulit untuk belajar. Dalam jurnal Human Brain Mapping, keseringan memukul anak membuatnya takut untuk mencoba berbagai hal baru. Oleh karena itu, mereka jadi sulit untuk belajar.
5. Berperilaku kasar
Mereka yang sering dipukul oleh orang tuanya bisa terbawa kepada perilakunya. Anak jadi bisa meniru perilaku orang tuanya. Bahkan, dari situs Healthy Children, dikatakan, anak yang sering dipukul bisa membuatnya menjadi tantrum.
6. Berisiko melukai dirinya sendiri
Selain berperilaku kasar, anak juga berisiko melukai dirinya sendiri. Hal ini karena mereka melampiaskan emosinya pada diri sendiri. Lebih parahnya, anak bisa berisiko menyalahgunakan narkoba hingga percobaan bunuh diri.
7. Kabur dari rumah
Keseringan dipukul oleh orang tua membuat anak menjadi tidak nyaman. Hal tersebut membuatnya memiliki keinginan untuk kabur dari rumahnya sendiri.
8. Pergaulan bebas
Anak yang sering dipukul oleh orang tuanya juga berisiko terjerumus pergaulan bebas. Anak berisiko terjerumus untuk melakukan seks bebas, hamil di luar nikah, dan masalah lainnya.