Suara.com - Obat kuat kerap jadi andalan bagi lelaki dengan masalah impoten alias disfungsi ereksi. Tapi kalau sudah minum obat kuat tapi masih tidak ereksi, apa ya penyebabnya?
Dijelaskan Seksolog dr. Haekal Anshari obat kuat atau pil biru merupakan istilah populer di media sosial. Obat-obatan tersebut dalam kamus medis disebut dengan obat erektogenik yang dianggap bisa meningkatkan performa seksual di ranjang.
"Obat Erektogenik atau obat yang bekerja dengan menghambat kerja enzim PDE5. Obat Erektogenik adalah obat yang diindikasikan untuk mencapai dan mempertahankan kekerasan ereksi yang optimal," ujar dr. Haekal dalam konten edukasi di Instagram pribadinya dikutip suara.com, Sabtu (20/5/2023).
Impotensi atau disfungsi ereksi adalah ketika pria tidak mendapatkan atau mempertahankan cukup ereksi untuk melakukan hubungan seksual. Disfungsi ereksi dapat menjadi pertanda penyakit fisik atau psikologis.
Baca Juga: Begini Macam Macam Disfungsi Ereksi Dan Bagaimana Mengatasinya
Namun dr. Haekal menegaskan obat kuat tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya ransangan dari luar. Inilah kenapa obat kuat butuh waktu untuk bekerja maksimal, bahkan tidak bisa membuat Mr P ereksi jika tidak dirangsang melalui sentuhan atau emosional.
"Oleh karena itu, obat ini diminum menjelang melakukan hubungan seksual dan membutuhkan rangsangan seksual. Bahkan bila sampai alami gangguan libido seksual, maka obat ini tetap tidak bisa bekerja efektif walaupun mendapatkan stimulasi seksual," jelas dr. Haekal.
Gangguan libido seksual terjadi karena terjadinya penurunan hormon testosteron, padahal agar Mr P ereksi hormon tersebht jumlahnya harus ditingkatka. Inilah sebabnya sulit mencapai ereksi walaupun minum obat erektogenik atau obat ereksi dan mendapatkan rangsangan seksual.
Terakhir dr. Haekal mengingatkan obat kuat tidak bisa dikonsumsi sembarangan dan dilarang dijual bebas karena harus berdasarkan resep dokter.
"Sebaiknya tetap harus konsultasi terlebih dahulu kepada dokter, karena perlu dilakukan penegakan diagnosa terlebih dahulu oleh dokter melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang," pungkas dr. Haekal.
Baca Juga: Belum Apa-apa Pria Sudah Keluar, Begini Penjelasan Seksolog Zoya Amirin