Mom Shaming Dialami Lebih dari 72 Persen Ibu di Indonesia, Pelakunya Teman hingga Orang Tua Sendiri

Sabtu, 20 Mei 2023 | 17:24 WIB
Mom Shaming Dialami Lebih dari 72 Persen Ibu di Indonesia, Pelakunya Teman hingga Orang Tua Sendiri
Ilustrasi ibu dan anak [Pixabay/iqbalnuril]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembahasan mengenai working mom dan stay at home mom sudah sering dibahas sejak lama. Hingga kini, ibu yang bekerja masih memiliki penilaian negatif karena dianggap mengabaikan anaknya.

Beberapa orang berpendapat jika anak sebaiknya diasuh langsung oleh ibu dan ayahnya. Oleh karenanya, menjadi ibu rumah tangga merupakan pilihan yang sesuai agar anak dapat tumbuh dengan baik.

Namun, banyak juga orang yang lagi berpendapat jika anak dari ibu bekerja juga dapat tumbuh dengan baik secara fisik maupun psikis.

Isu mengenai pilihan seseorang menjadi working mom atau ibu rumah tangga berkaitan dengan parenting. Karenanya, terkadang terdapat beberapa pendapat yang menilai cara parenting yang dianggap kurang benar dan menjurus pada mom shaming. Contohnya pendapat mengenai tumbuh kembang anak, makanan yang diberikan, kebiasaan, disiplin, dan lainnya.

Baca Juga: Ini Pentingnya Support System dari Tenaga Profesional Dalam Perjalanan Seorang Ibu dari Masa Kehamilan Hingga Melahirkan

Ilustrasi ibu dan anak berkebun (Freepik/Tonodiaz)
Ilustrasi ibu dan anak berkebun (Freepik/Tonodiaz)

Mengutip siaran pers Cabaca, berdasarkan survei yang dilakukan Jakpat pada tahun 2018 mengenai Mom-shaming: Perspective of Mothers, dijelaskan bahwa sebanyak 72,65% dari 574 responden mengatakan mom shaming terjadi dengan berbicara langsung kepada mereka secara pribadi. Selain itu, sebanyak 64,49% responden yang pernah mengalami mom shaming dari media sosial dilaporkan mengurangi frekuensi postingan mereka di platform terkait. 

Para responden mengakui jika mereka pernah mengalami mom shaming dalam beberapa hal. Ironisnya, hal itu paling sering berasal dari teman dan orang tua mereka. 

Meski demikian, lebih dari separuh ibu yang dikritik mengatakan bahwa mom shaming mendorong mereka untuk proaktif dalam mencari informasi parenting. Mereka juga mengaku tidak terpengaruh oleh kritik yang diterima.

Berbagai situasi yang dialami working mom maupun stay at home mom ini, tampaknya menjadi inspirasi banyak penulis untuk mengembangkan cerita tentang apa saja yang dihadapi oleh seorang ibu dengan berbagai situasi. 

Contohnya di Cabaca, ada Ndoro Ajeng karya Searth yang sudah dibaca hingga lebih dari 19.310 pembaca. Buku ini bercerita mengenai mom-shaming, yaitu kisah Nadia yang dirinya kini langsung menjadi seorang ibu, setelah menikah dengan Dama, duda anak satu yang mapan dan dihormati di desanya. Kita akan dibawa pada kisah bagaimana Nadia yang begitu mencintai Dama dan Dama yang perasaannya masih terikat pada masa lalu.

Baca Juga: Kemenkes: 35 Ribu Terinfeksi Virus Hepatitis B Dari Ibunya Sejak Dalam Rahim

Ada juga buku Dangerous Affair karya Jokris1510 yang sudah dibaca hingga lebih dari 21.450 pembaca. Buku ini menceritakan seorang working mom, Naora Delmar yang harus menerima kenyataan jika suaminya sudah lama berselingkuh dengan asisten pribadinya. Sebagai seorang wanita, Naora sangat hancur. Namun sebagai seorang ibu dia harus mempertahankan rumah tangganya demi sang anak. 

Selain itu ada juga buku lain yang membahas mengenai stay at home mom, seperti All the Things You’ve Sacrificed karya Auliamusla dan Unexpected to be Mom karya Freyay. Sedangkan kisah lain dengan latar belakang working mom di antaranya Rewrite karya Akhtarara, The Marriage Rescue karya Irma Syarief, My Arcy Mommy karya Awindsari, hingga Come Back Home karya Pingumerah.

"Kalau dulu yang diperjuangkan adalah emansipasi dan itu terlihat dalam novel dan produk sastra lainnya, ya. Nah, sekarang setelah perempuan lebih maju, tentu tantangannya jadi berbeda," ungkap Fatimah Azzahrah, Co-Founder Cabaca, belum lama ini.

"Perempuan sekarang terus berusaha mencari cara agar tetap menjaga keluarga dan anak-anaknya tetapi sekaligus mengaktualisasikan dirinya. Itulah yang banyak terlihat dalam novel tentang perempuan yang menjadi ibu bekerja saat ini," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI